semua bebas memaknai kehidupan...begitu pula kebebasan dalam memaknai setiap huruf dalam goresan hati dan pikiran ini

.


kadang hati ingin mengungkap...
kadang mulut malas untuk mengucap...

cuma satu cara untuk membuatnya terlontar...
lewat kata-kata ini aku coba bersua...

Rabu, 24 Februari 2010

berpegang pada pasir

Pengalaman seorang teman mengenai hubungannya dengan pacarnya. Dia mengatakan pacarnya meninggalkannya karena dia terlalu posesif. Sebenarnya apa sih yang melandasi seseorang menjadi posesif? Hanya satu jawabannya, yaitu kurang adanya rasa percaya, sehingga selalu timbul rasa curiga. Penyebab ketidakpercayaan ini juga berbeda-beda dari masing-masing orang.

Jika si pelaku posesif sadar akan sikapnya, itu menjadi lebih baik, karena tidak sulit untuk membuatnya kembali berpikirpositif. Namun, akan sulit jika orang yang bersikap posesif pada pasangannya, dan dia tidak sadar melakukannya.

Kerugian dari sikap posesif ini cukup beragam. Bagi pasangan yang selalu "diintai" dan selalu dicurigai, rasa tidak nyaman akan timbul, sehingga tidak jarang timbul pikiran "ngapain sih dia berlebihan banget, nanyain mulu, ga percaya banget sih". Bagi pelaku sikap posesif juga berdampak buruk, karena akan membuatnya merasa ketakutan, dan parahnya bisa menimbulkan terganggunya kesehatan. Yang ada dipikirannya hanya curiga dan ini melelahkan pikirannya.

Untuk itu, dalam berhubungan dengan pasangan, lebih baik sama-sama saling mengerti. Secara teori, pengertian itu mudah, tetapi praktiknya sangat sulit. Untuk itu, pentingnya kita berpegangan pada konsep pasir, bahwa semakin kita genggam erat pasir di tangan kita, justru pasir itu akan berjatuhan, dan tidak ada pasir yang tersisa, sebaliknya jika kita menggenggam pasir dengan pas, pasir itu akan tetap bertahan di genggaman. Konsep ini dapat diterapkan dalam berhubungan, jika semakin kita mengikat pasangan kita, justru ia akan "kabur". Intinya, perhatian dan rasa cemburu harus berada pada posisi yang pas....

Kan semua hal memang lebih enak kalo pas....^_^
[MK]

*foto: www.bing.com

Selasa, 23 Februari 2010

Konsep uang logam


Saya berbincang dengan seorang kawan. Kami sedikit berdiskusi mengenai "pandangan seseorang terhadap sesuatu hal". Menurutnya, kita harus memahami konsep uang logam. Uang logam memiliki dua bagian yang berbeda gambar (yang satu angka dan yang lain gambar), walaupun pada uang kertas juga demikian, tetapi konsep ini secara sederhana diibaratkan sebagai uang logam. Jika kita memegang uang logam dalam posisi berdiri, dan kita berhadapan dengan seseorang, artinya, bagian yang kita lihat berbeda dengan bagian yang dilihat oleh orang yang ada di hadapan kita.

Hal ini berarti, segala hal tidak dapat dilihat dari satu sisi dan menganggap bahwa orang lain akan memliki pandangan yang sama dengan kita. Buruknya, jika masalah ini dibesar-besarkan, maka akan timbul perpecahan. Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kita menganggap bahwa pandangan kita selalu sama dengan orang lain yang bersngkutan, sebenarnya tidaklah demikian karena sekecil apapun, pasti perbedaan pandangan selalu ada. Lebih bijak jika kita membuatnya menjadi anugerah, bahwa hidup ini indah dengan adanya perbedaan. Dan selalu berpegang pada konsep uang logam agar perbedaan tidak berkembang menjadi perpecahan.
[MK]

*foto: www.bing.com

Senin, 15 Februari 2010

Untuk Tersayang


Yang,
Kata yang sering terucap
Seperti mengalir bagai air
Singkat kata, beribu makna

Yang,
Aku berharap dan hanya meminta
Untuk bisa jadi pilihan hidupmu
Di antara pilihan - pilihan
Yang mungkin ada dalam benakmu

Yang,
Memang diriku tak sempurna
Banyak cela daripada kebaikan
Aku tetap berusaha yang terbaik

Yang,
Ijinkan diriku mengukir hatimu
Menuliskan namaku
Dengan tinta cinta yang kupunya
Untukmu


MAMAS (15 Februari 2010)



*foto: www.bing.com

Jumat, 12 Februari 2010

perimbangan


seseorang bertukar pikiran denganku, dia mengajarkan satu hal penting
"untuk menjadi lebih baik di masa depan kita belajar dari kejadian masa lalu. Dalam melihat dan belajar dari masa lalu, kita harus berimbang" Itu pesannya.

Perimbangan di sini maksudnya, kita harus bisa melihat dan belajar dari masa lalu dengan mengingat kejadian itu dari dua sisi berimbang, sisi negatif dan sisi positif. Kalau berat sebelah, akan fatal. Jika lebih berat dalam ingatan hal-hal positif saja, kita akan menjadi orang yang egois, sombong, dan tinggi hati. Sedangkan jika kita mengingat sisi negatif saja, akan timbul trauma dan ketakutan. Dengan demikian, harus berimbang agar kita bisa menjadi manusia yang mawas diri.

contohnya seorang pengusaha.
Jika ia terlalu mengingat keberhasilan dan hal-hal baik saja, ia akan sombong karena ia selalu berhasil, apapu usahanya selalu baik.
Namun, jika pengusaha hanya mengingat hal-hal negatif. Ia akan menjadi orang yang penuh dengan trauma, ketakutan untuk membangun usaha lagi.
Untuk itu, keduanya harus berimbang, agar menjadi kontrol diri dan kita lebih bisa mawas diri.

Menurutku, ini juga berlaku untuk berbagai hal. Jika kita pernah mengalami kekecewaan pada seseorang, praktis yang selalu teringat adalah keburukannya, maka rasa trauma akan selalu menyelimuti kita akan setiap perilakunya. Tidak mudah menghilangkan kekecewaan itu, apalagi jika memang membawa trauma untuk memercayai orang yang bersangkutan lagi. Tapi, cobalah ingat kebaikan hubungan kita dan dia dari sisi positif, kebaikan yang pernah dia lakukan, perlahan semoga kita bisa menyingkirkan ketakutan dan trauma.
[MK]

*foto: www.bing.com

Kamis, 11 Februari 2010

ma....

ma...
itu panggilku pada sosok yang telah melahirkanku
aku bangga,
karena ia menjadi terbaik buatku
ma...
aku sedih saat kau terdiam karena sakit
ma...
terkadang aku benci
saat kau sering meninggalkan atap kita
ma...
perhatianmu takkan ada yang bisa menggantikan
marahmu,
bencimu,
sayangmu,
kekuranganmu,
semua terangkai menjadi ikatan kuat

pelukku untukmu saat kau sedih
keringatku...sedikit untuk membantumu
ma...
aku sayang mama
[MK]

*foto: www.bing.com

Selasa, 09 Februari 2010

semburat napas

segar...
ahhhh, oranye warnanya
akan kuceritakan pada bintang-bintang
oranye warnaku saat ini
terang...
yahhh, pasti rumput selalu memerhatikanku
kuharap dedaunan pun sadar akan warna ini

semoga,,warnanya akan selalu terang, oranye!
hari ini dan berikutnya
kuharap..
yaaaa, kuharap

karena kuyakin, awan pun senang
jika hariku berwarna oranye, terang!
aku takkan merasakkan sesak seperti lalu lalu
kuharap, akan tetap oranye...
yaaaa, kuharap
[MK]

Jumat, 05 Februari 2010

sedikiiiiiiit saja.....

aku mau jadi telinga untukmu
jadi mulutmu saat kau butuh pendapat
jadi tubuhmu saat kau butuh penyemangat
jadi matamu untuk melihat pengorbananmu
jadi hatimu untuk merasakan jiwamu

dan aku
hanya butuh sedikiiiiiiiit
untuk kau jadi telingaku
sedikiiiitt jadi mulutku
sedikiiiiit jadi tubuhku
sedikiiiit jadi mataku
sedikiiiit jadi hatiku

agar kau tau, aku juga butuh didengar
diperhatikan
dihargai
disemangati


sedikiiiiiiiiit saja.....
[MK]

Kamis, 04 Februari 2010

SEMANGAT!!!!!!!!


Pagi yang lalu, pagi kemarin, dan pagi ini, di antara timbunan sampah yang kian hari semakin tinggi, tersimpan semangat luar biasa dari wajah-wajah pekerja keras. Yah, pemandangan indah yang terselubung di balik hirik pikuk dan kebisingan suasana pasar. Pedagang sayuran dengan sigap menjajakan barang dagangan mereka sejak ayam pun masih belum sanggup untuk berkokok. Bertarung dengan rasa letih, lelah, kantuk yang luar biasa. Mereka menghiasi kehidupan pasar dan membuat jantung pasar tetap berdenyut.

Beberapa orang setengah berteriak menyebutkan dagangannya, agar orang tahu dan tertarik untuk membeli. Di sisi lain, tampak kesibukan yang dilakukan para tua yang kulitnya sudah mengeriput, dengan semangat luar biasa mendorong gerobaknya demi mengais rejeki dalam harapan di hari ini. Yah, berbagai alasan mendorong mereka rela melakukan itu semua, biarkanlah alasan itu hanya mereka yang tahu, dan semangat mereka yang perlu diserap demi kebaikan hari-hari kita.

Saat aku mengalami kegagalan di hidupku, aku hanya mengurung diriku di dalam kamar, malas berbicara, ponsel ku matikan, dan hanya air mata yang menghiasi hariku. Dan, memang keagalan ini menguras semua semangatku, hal yang kuperjuangkan selama hampir lima tahun, tiba-tiba gagal dalam satu hari, dan mengecewakan beberapa orang. Orang yang ku sayang tidak berkata apapun, ia hanya mengajakku untuk pergi ke pasar tradisional, dan ia menyuruhku berhenti sejenak untuk memerhatikan mereka. Ia berkata, "kamu liat tuh orang-orang yang jualan di pasar, apa mereka akan berhenti jualan kalau mereka gagal hari kemarin? Dan apa mereka juga berenti jualan kalo kemaren mereka dapet untung besar? Nggak kan... Mereka tetep jualan, mereka tetep berusaha. Jadi, kalau kamu kemaren udah gagal, jangan kamu berenti berusaha, naikin semangat emang ga gampang, tapi coba liat semangatnya pedagang di pasar, hujan atau panas mereka tetap jualan. Kalaupun kemaren kamu berhasil, apa kamu juga berenti di situ aja? Nggak kan...kamu juga masih terus usaha." Kata-kata itu menyadarkanku, dan perlahan aku mulai menemukan semangatku kembali. Hingga hari ini, aku selalu belajar tentang semangat dari pedagang di pasar, saat aku mulai merasakan semangatku menyurut.
[MK]

*foto: www.bing.com

Rabu, 03 Februari 2010

hampa

yah,
terasa hampa saat ini
detik ini
sejak hari-hari lalu
ketika permulaan kebahagiaannya

hangatku,
tak lagi menjadi satu kehangatan buatnya
kebahagiaannya pada cahya lain
bukan...bukan yang seperti aku
dia mati...tak bernapas....
tapi kehadirannya mampu menyingkirkanku

kapan,
berapa lama akan seperti ini
aku sepi...
hampa..
hambar...
dingin...
[MK]

Selasa, 02 Februari 2010

untukku, untuknya

ku...
harapku memberiku semangat
untukku, untuknya

ku...
usahaku membuatnya semangat
untukku, untuknya

ku...
takut ia 'kan berubah
untukku, untuknya

ku...
berharap rasanya akan tetap
untukku, untuknya

ku...
membuat asa pada KAU
untukku, untuknya

ku...
berlantun ayat-MU,
agar ia tak pergi
setelah merasakan sinar baru dalam hidupnya
dan lupa akan semua kehangatan, semangat, rasa, dan usaha
untukku, untuknya
[MK]