semua bebas memaknai kehidupan...begitu pula kebebasan dalam memaknai setiap huruf dalam goresan hati dan pikiran ini

.


kadang hati ingin mengungkap...
kadang mulut malas untuk mengucap...

cuma satu cara untuk membuatnya terlontar...
lewat kata-kata ini aku coba bersua...

Kamis, 08 Desember 2011

Suara Pagi dalam Hati

pagi di ujung barisan manusia
masuk berdesakan mengejar mentari sebelum tinggi
terhimpit sana sini terjepit penuh arti

Pagiku yang indah..
seperti dalam ceritaku beberapa pekan
di antara pagiku yang mendung
pagiku di balik kisah kelaparan pagi hari
pagi.. yang sempat membuatku bertanya
pagi.. yang memunculkan misteri tentang dia
pagi.. yang penuh penantian
di sela-sela gemuruh kaki-kaki pejuang pagi

aku...
terduduk
melihat
memerhatikan
bertanya

pagi ini... tak cerah tapi tak mendung
sudut jari termanis memberiku jawaban
ada lingkaran kebahagian mengikat dia
............

[MK]

Rabu, 23 November 2011

Gelombang

usai jumpa di hari ujung minggu
rasa lega melalui deretan kata yang terucap
walau tak usai, hanya awal

kian tak berharap, tak memohon
biar bagai air mengalir
tapi sayang... aliran air tak selalu lurus
namun berkelok dan kadang bergelombang

gelombang itu datang ke hadapku pagi cerah tadi
kelok itu datang melalui tatapannya
dan lagi-lagi menimbulkan tanya
berujung pada asa


[MK]

Senin, 14 November 2011

Dia... tentang dia

kembali ku menaruh guratan dalam rentetan kata-kata
dalam rangkaian huruf ini
aku hanya ingin bilang
mengungkap kalimat cerita yang tak bersuara
bersajak tanpa geming
dan hanya melalui goresan-goresan tangan


asa hadir bersamaku pagi ini
teringat lalu ingin bertemu
tapi Dia... Dia tak berikan asa itu
Dia tunjukkan bahwa Dia memberi bukan asaku
sadarku, betapa MAHA segala nyatanya
asaku agar Dia mempertemukan dengan dia
tapi Dia berkehendak lain agar aku tak bertemu dia

MK


Jumat, 11 November 2011

dia

dia datang
kenapa datang?? kenapa harus sekarang?
kenapa tiba-tiba
rasa yang kadang muncul tapi harus kupendam
ya.... harus
tapi kenapa dia muncul lagi
dia yang berbeda
datang bersama rasa
dia yang lalu berhasil terpendam bersama waktu
tapi dia yang lain hadir di antara kerumunan
hiruk pikuk bak kemacetan ibu kota
dia muncul meninggalkan tanya
aku tak mau menjawab tanya itu
dia seperti kau
dia membawa sekilas tentang kau
tapi aku harus tetap mengingat, menjaga rasa,,, hanya tentang kau
bukan dia, bukan dia yang lalu, bukan dia yang ini
ku hanya akan menaruh dia
untuk memahami dan memperkuat rasa ini untuk kau

Jumat, 14 Oktober 2011

Aku Benci Sendiri

Aku di sini bukan sendiri
Aku di sini bagai dalam bui
tidak...tidak... ragaku tak dalam bui
kakiku bebas melangkah
gerakan tanganku tak terbatas...
tapi jiwaku meronta
ingin pergi dari kesepian
ingin loncat dari tebing-tebing bisu

Tuhan...
rencana apakah yang kau siapkan untukku
rahasia apakah yang ada di balik bulir-bulir kesendirian ini
denyut jantungku terguncang
tak terbendung tetesan air mata ini
mengapa Kau hadapkan aku dengan sepi
mengapa Kau dekatkan aku dengan kesendirian
aku benci mereka...

[MK]

Jumat, 16 September 2011

HECTIC HECTIC

huahhhhh...so hectic
if there is more than 24 hours a day...
mungkin masih mau nambah lagi dan lagi
manusia mana pernah puas
sekarang 24 jam sehari rasanya masih kurang
banyak banget yang harus dikerjain
ini itu.. itu ini.. ini ini... itu itu
yahh, hidup itu pilihan, mau sibuk atau nyantai juga pilihan
kebetulan saya lebih suka menyibukkan diri

ini sekadar tulisan ga meaning bagi yang baca, tapi amat berarti bagi saya yang nulis, demi meluapkan sedikit yang ada di pikiran :D

MK

Kamis, 25 Agustus 2011

BELAJAR DARI POHON BAMBU

setelah sekian lama gak nulis, gara-gara sibuk berhandmade ria (cek di http://krisnahomemade.blogspot.com) yahh jadi promosi ^_^, baru kali ini sempet menuangkan pikiran ini lagi...




Pohon bambu...
Pasti semua orang tahu pohon bambu, yang katanya hawanya agak mistis kalau kita melintas malam-malam di
antara rerimbunan pohon bambu.
Desir angin yang mengembusnya membuat gesekan suara di antara keheningan malam.
Tapi, pernahkah kita sedikit mencari "ilmu kehidupan" di balik desirnya daun pohon bambu?

Seseorang menyadarkan saya tentang si pohon bambu...
Ujung pohon bambu bergerak sesuai arah angin mengembus, semakin ke bawah, batangnya sangat kuat. Apa pelajaran yang bisa diambil?
Hidup kita, selalu dihadapkan berbagai kondisi, situasi, lingkungan, keadaan, perubahan, yang kesemuanya bersifat dinamis. Kita selalu dituntut untuk bisa mengikuti, melewati dan beradaptasi dengan semua kondisi. Beradaptasi tidak berarti kita melepaskan apa yang telah menjadi pendirian kita. Tapi, bagaimana caranya pendirian kita bisa saling berkomunikasi dengan kondisi dan perubahan.
Ujung pohon bambu akan bertiup ke mana angin berembus, ibaratkan ini sebuah kondisi, keadaan, perubahan yang ada dalam hidup kita. Kita diharuskan untuk bisa beradaptasi dengan kondisi dan perubahan itu, jika tidak, kita akan 'terlempar'. Walau pohon bambu tertiup ke mana pun angin berembus, tapi pangkal batangnya tetap kokoh tertanam di tanah, tak berpindah tak pula tumbang. Pangkal batang ini adalah pendirian masing-masing orang.
Maka, artinya kita hidup harus fleksibel mengikuti perubahan, kondisi, dan keadaan, atau dengan kata lain, beradaptasi dengan lingkungan, tetapi dengan tetap memiliki pendirian, bukan terombang ambing hingga mudah menerima hasutan. Atau, jika ujung pohon bambu terlalu kokoh dan kaku, maka ia akan mudah patah. Pandai-pandailah membawa diri dalam lingkungan, supaya kita tidak 'patah' dalam kehidupan sosial. Mari belajar dari pohon bambu.

MK


sumber: pribadi, hasil sharing dan diskusi

Jumat, 12 Agustus 2011

handmade


Buat kamu-kamu yang suka handmade...
YOU HAVE TO CHECK THIS OUT!!!!!











Jumat, 27 Mei 2011

rahasiaMu

Mahabesar Allah, yang sedang menunjukkan rahasia di balik rahasiaNya.

Harus aku temukan rahasia itu.

Yang saat ini masih kucari.

Belum bisa kupahami, tapi aku akan…

Yah,,,, inginku, terjadinya pada dia

Yah,,,harapku, kabulNya pada dia

Harus aku temukan maksud ini semua

kebesaranNya sedang menguji kebesaran hati ini

keagunganNya sedang mengokohkan kesabaran hati ini

Walaupun saat ini…

Harapku di hari, jam, menit, dan detik ini

Jalannya untuk dia di hari, jam, menit, dan detik kemudian

Ingin merasakan hal-hal itu

Tapi nampaknya, aku belum dapat kesempatan

Subhanallah, mahabesar Allah

Apa sebenernya maksud ini semua

Yang bisa kuyakini

Engkau sedang mempersiapkan kado terindah

Untukku, untuk hidupku, untuk kebaikanku

Selesai setelah aku mengetahui rahasia di balik rahasiaMu

MK

Kamis, 12 Mei 2011

Obat Jerawat Paling Alami dan Berkhasiat

Jerawat masalah yang tak kunjung ada habisnya..
Kata orang, "Kalau lagi jerawatan, jangan tralu dipikirin, nanti jerawatnya malah tambah banyak." Tapi untuk sebagian orang, termasuk saya, tentu sulit sekali melakukan hal itu. Rasanya ingin membasmi jerawat-jerawat itu secepatnya.

Udah nyoba segala macam obat dan cara? Tapi belum hilang juga jerawatnya. Dari pengobatan yang harganya hanya beberapa ribu sampai skin care ratusan hingga jutaan rupiah??? Dan jerawat belum hilang juga..

Jangan sedih, dunia belum berakhir dan mentari masih bersinar, berarti masih ada harapan. Udah pernah coba daun sirih untuk mengobati jerawat? Nah, kalau belum pernah, coba deh ikutin resep saya.

Saya sudah sempat menggunakan beberapa merek kosmetik untuk menyingkirkan jerawat, tapi tetap saja jerawat-jerawat bergantian muncul. Dan saya ingat, saat saya masih SMA, saya takut untuk memakai kosmeti-kosmetik, dan selalu menggunakan daun sirih untuk mengobati jerawat. Akhirnya, saya kembali menerapkan resep ampuh itu untuk muka saya. Kebetulan jenis muka saya adalah kering dan sensitf, dan karena ke-sensitifan-nya, saya tidak bisa memakai sembarang obat-obatan berbahan kimia, terutama yang mengandung alkohol dan pengharum.

Hari pertama memakai daun sirih, kulit wajah terasa kenyal, halus dan jerawat-jerawat langsung 'mendarat'. Hari kedua, kulit wajah beranjak normal, dan karena setiap malam saya selalu memakai daun sirih (kecuali kalau sedang bepergian, apalagi saat kemping *ribet ya). Sekarang saya rasa kulit wajah saya tidak terlalu sensitif, kalau sebelum memakai daun sirih setiap kali saya iseng memegang wajah saya, pasti langsung timbul jerawat, tapi sekarang, mau saya 'kusuk-kusuk' wajah saya juga aman-aman saya, nggak ada 'bintang-bintang' baru bermunculan. Dan, bekas-bekas jerawat juga memudar.

Saya kurang tahu pasti apa kandungan yang ada di dalam daun sirih, sehingga bisa mujarab buat jerawat-jerawat saya itu. Tapi, kalau penasaran mau coba treatment ini, ayo ikuti cara di bawah ini:
- ambil 2 lembar daun sirih yang lebar-lebar, cuci dengan air bersih
- didihkan air sekitar setengah gelas, lalu tuang di wadah yang agak lebar (mis: mangkok)
- masukkan dua lembar daun tadi ke dalam mangkok
- tunggu sekitar 10-15 menit
- usapkan air daun sirih menggunakan daunnya ke seluruh wajah (note: bagian daun yang digunakan untuk mengusap adalah bagian atas daun, bukan bagian bawahnya.)
- selesai di usap keseluruh wajah (dan wajah pun basah), sekarang robek tengah-tengah daunnya (1 daun menjadi 2 bagian, mengikuti tulang daunnya). Nah, 2 daun yang lebar berarti menjadi 4 bagian.
- Celupin lagi ke airnya, terus tempel di wajah (kompres). Biasanya 4 bagian daun itu saya pakai di dahi, 2 pipi, dan dagu. Nah, kompres sampai pagi (kalau tiba-tiba pagi sudah jatuh dari muka, ya tidak apa-apa). Note: bagian daun yang ditempelkan ke wajah adalah bagian atas daun, bukan bagian bawahnya.

Note: dipakai pas mau bobo, nah rasakan beda kulit wajah kamu di pagi hari pas bangun tidur.
Kalau bingung nyari daun sirih karena nggak ada pohonnya deket-deket rumah, beli aja di pasar, di tukang bunga rampai, pasti ada.

Oke, selamat mencoba ya......
MK


*info: pengalaman pribadi

Kamis, 24 Maret 2011

Tahun Baru ala Petualang

Mungkin agak telat untuk memposting tulisan ini, karena momennya tahun baru, tapi nggak apa-apa, karena isi tulisannya siapa tahu berguna buat pecinta trekking.

Perjalanan tahun baru yang tidak akan pernah terlupakan. Di saat
orang-orang 'lari' mencari kemeriahan di tengah kota, saya dan teman-teman memilih untuk 'bersembunyi' di balik dedaunan alam Sukabumi. Iya... saya dan
enam teman saya (yang satu lebih dari teman ^_^) memutuskan untuk jalan-jalan ke Pangguyangan, yang diawali dengan
memasuki Desa Cengkuk. Kami berniat ingin camp di situs Arkeologi di desa itu.

1st day
Kami bertemu di stasiun Universitas Indonesia jam 10.00 waktu Depok (atau waktu jam masing-masing, hehhe), ngaret 1 jam dari yang direncanak
an. Tapi nggak masalah, kami masih kebagian kereta ke Bogor. Hari itu hari Jumat tanggal 31 Desember 2010. Kali pertamanya kami jalan-jalan dengan tim ini, jadi masih ada yang baru bertemu juga hari itu. Perjalanan sampai Bogor lancar. Sampai di stasiun Bogor, makan dulu karena ada yang belum sempat sarapan.

Lalu, setelah makan, perjalanan dilanjutkan ke terminal Baranang Siang. Kita naik bus ke Pelabuhan Ratu dari Baranang Siang, harganya 25 ribu per orang, karena katanya lewat jalur khusus yang nggak macet (maklum, banyak orang mau jalan-jalan kalau malam tahun baru). Lama perjalanan Bogor-Pelabuhan Ratu sekitar 4 jam. Kita sampai di terminal Pelabuhan Ratu jam setengah 4 sore. Lalu langsung cari angkot untuk dicarter sampai pintu masuk Desa Cengkuk yang menuju situs. Setelah nego harga, akhirnya terjadi kesepakatan yaitu Rp 150.000 (sekitar 20 ribu per orang dan ini terlalu mahal).


Akhirnya sekitar setengah 5 sore, kita sudah sampai di batas terakhir angkot, selanjutnya kita berjalan kaki. Tapi, istirahat sebentar di warung, sambil beli kerupuk, biar jalan jadi ringan (hehehe).
kami berjalan sambil menikmati indahnya alam. Berjalan mendaki, turunan, berbatuan, dan tanah-tanah, dan sesekali berfoto. Langit nampak mulai gelap, dan sesekali gerimis menemani perjalanan kami. Sekitar setengah 6, kami tiba di rumah kuncen situs, dan sekaligus disambut hujan deras. Kami menghela napas melepas lelah, dihidangkan air teh hangat dan makanan ringan tradisiona
l.

Hari mulai gelap, kami berbincang dengan keluarga si kuncen dan kami disuguhkan hidangan makan malam. Telor dadar, ikan asin, nasi hangat, kami santap dengan lahap (mungkin keluarga kuncen bingung, kita makan ikan asin udah kaya kucing, doyan banget...).
Selesai makan malam, kita memutuskan untuk ke situs, sekitar jam tujuh malam. Lima orang temanku sudah berjalan lebih dahulu bersama kuncen, karena mereka tidak ada yang membawa senter. Karena pacarku membawa senter, makanya aku dan pacarku jalan di belakang mereka, sekitar berbeda 5 menit. Sialnya, aku dan pacarku ketinggalan jejak mereka, dan kami
kesasar ke arah jalan yang tidak pernah dilalui orang, yang aku sadar ada 3 buah makam di situ (jadi ngeriiiii hiiiiiiii). Aku dan
pacarku kembali ke rumah kuncen, dan bertanya kepada orang rumah, ke mana arah yang benar. Dan akhirnya kami juga sampai di situs.

Tenda didirikan, dan siap-siap membuat hidangan malam tahun baru.... Dengan susah payah kita menyalakan api unggun, untuk barbeque-an. Akhirnya api berhasil nyala, dan kita bakar sosis dan jagung. Dan hidangan spesial malam pergantian tahun, yaitu bakso rebus hehehe....

Lucu kalau diingat lagi malam itu, 7 orang yang 'lari' dari keramaian tahun baru, menginap di bawah tenda di antara pepohonan hutan, ditemani suara angin, untungnya hujan tak ikut hadir. Rasanya nikmat sekali.

Selesai santap, kita berbincang ngalor ngidul sampai ketiduran.

2nd day
Bangun pagi, cuci muka, sikat gigi di pancuran, bikin sarapan, jalan-jalan di sekeliling situs. Pemandangan indah dari hamparan sawah hijau dan cerahnya matahari. Selamat pagi di tahun baru.....1 Januari 2011

Selesai sarapan, kita packing lagi, lipat tenda, membakar sampah, dan kita menuju rumah kuncen untuk pamitan. Lalu kita meneruskan perjalanan, yang medan treknya masih sama, naik turun bukit. Tapi hari ini lebih seru, karena kita harus menyebrangi sungai yang alirannya cukup deras setinggi paha orang dewasa dan tanpa jembatan.

Jam sudah menunjukkan pukul 13.30, perut sudah terasa lapar, lalu kami buka perlengkapan masak kami di saung yang berada di sawah. Kami masak dan makan sambil menikmati indahnya alam perbukitan. Sejenak kami melepas lelah, menikmati angin sepoi-sepoi, dan menyeruput teh hangat untuk mengembalikan energi.

14.30, lanjutkan kembali perjalanan. Berkilo-kilo meter kami lalui, tapi tak terasa lelah sedikit pun, mungkin karena kami begitu menikmati perjalanan ini. Dan, tepat pukul 16.30, kami tiba di rumah warga yang ada di tepi sungai air panas. Kami berencana menginap di halaman rumah warga itu. Setelah meminta izin, lalu kami menuju sungai, melepas lelah, merontokkan pegal-pegal di otot.
Air panas ini memang alami, sumbernya dari perut bumi, jadi kalau salah-salah memijakkan kaki, hati-kati kaki bisa melepuh.
Selesai berendam di sungai, kami merapikan barang-barang dan memasak makan malam. Tiga orang dari kami tak kuasa menahan kantuk setelah makan, tapi aku dan tiga temanku lainnya masih siaga, dan kami 'membunuh' waktu dengan main "ABC lima dasar". Dan baru terlelap pukul 12 malam, walaupun aku belum terlalu pulas karena aku mendengar suara-suara aneh......


3rd day
Bangun pagi ku te
rus makan..hehehhe....Itulah yang kami lakukan. Melek mata langsung membuat sarapan. Segar sekali cuaca hari ini.

Aliran sungai air panas masih sangat menggiurkan di pagi ini, maka kami nyemplung lagi jam 8.30. Perjalanan ini sungguh menyenangkan, tanpa beban, dan kami pun tidak ada yang memburu waktu. Jam 10.30, setelah semua barang masuk dalam
carrier, kami berpamitan lagi, dan meneruskan perjalanan kami.

Pemandangan masih sama dengan kemarin-kemarin, indah sekali. Benar-
benar karya Tuhan yang indah, dan saya bersyukur bisa menikmatinya.

12.30-setelah menyeberangi sungai, walaupun alirannya tidak sederas kemarin, tapi cukup membuat kami waspada-kami menuju saung yang ada di sebelah situs Salak Datar. Subhanallah, ini benar-benar pemandangan yang indah, hamparan sawah yang dikelilingi bukit-bukit. Saya tidak pernah menyesal melakukan perjalanan ini, walaupun sangat jauh.

18.00, kami tiba di terminal Pelabuhan Ratu, dan naik bus terakhir menuju Bogor (hampir saja tertinggal). Agak penuh, jadi kami bertujuh duduk memencar, tapi kemudian banyak penumpang yang turun. Tepat pukul 22.00, tiba di Baranang Siang, lalu naik bus ke Kampung Rambutan. Dan ada sedikit insiden di dalam bus yang membuat kami sedikit tegang, karena ada pencompet tertangkap, dan saya hanya berdoa agar bisa sampai di rumah dengan selamat.14.00, kami lanjutkan perjalanan, dan kali ini medannya sudah bukan lagi tanah dan batu, tertapi jalan kerikil. Kami harus melalui jalan ini, hingga bertemu dengan jalan utama. Dan, 17.30 kami baru tiba di jalan utama, perjalanan panjang tanpa istirahat, hanya sesekali minta minum di rumah warga, karena kami kehabisan air minum, dan jarang sekali
warung yang menjual air putih.


23.00, sampai di Pasar Rebo, dan kami berpisah menuju arah pulang masing-masing.


Terlalu banyak yang mau saya tulis di sini, tapi nampaknya akan lebih seru tersimpan dalam ingatan, dan suapaya para trekkers penasaran ^_^ pergi ke sana.









It's unforgetable trip, guys (Syenni, Yoki, Dimas, Ndin, Suci, and surely my love ^_^)!!!


*foto: dokumen pribadi