semua bebas memaknai kehidupan...begitu pula kebebasan dalam memaknai setiap huruf dalam goresan hati dan pikiran ini

.


kadang hati ingin mengungkap...
kadang mulut malas untuk mengucap...

cuma satu cara untuk membuatnya terlontar...
lewat kata-kata ini aku coba bersua...

Kamis, 24 Maret 2011

Tahun Baru ala Petualang

Mungkin agak telat untuk memposting tulisan ini, karena momennya tahun baru, tapi nggak apa-apa, karena isi tulisannya siapa tahu berguna buat pecinta trekking.

Perjalanan tahun baru yang tidak akan pernah terlupakan. Di saat
orang-orang 'lari' mencari kemeriahan di tengah kota, saya dan teman-teman memilih untuk 'bersembunyi' di balik dedaunan alam Sukabumi. Iya... saya dan
enam teman saya (yang satu lebih dari teman ^_^) memutuskan untuk jalan-jalan ke Pangguyangan, yang diawali dengan
memasuki Desa Cengkuk. Kami berniat ingin camp di situs Arkeologi di desa itu.

1st day
Kami bertemu di stasiun Universitas Indonesia jam 10.00 waktu Depok (atau waktu jam masing-masing, hehhe), ngaret 1 jam dari yang direncanak
an. Tapi nggak masalah, kami masih kebagian kereta ke Bogor. Hari itu hari Jumat tanggal 31 Desember 2010. Kali pertamanya kami jalan-jalan dengan tim ini, jadi masih ada yang baru bertemu juga hari itu. Perjalanan sampai Bogor lancar. Sampai di stasiun Bogor, makan dulu karena ada yang belum sempat sarapan.

Lalu, setelah makan, perjalanan dilanjutkan ke terminal Baranang Siang. Kita naik bus ke Pelabuhan Ratu dari Baranang Siang, harganya 25 ribu per orang, karena katanya lewat jalur khusus yang nggak macet (maklum, banyak orang mau jalan-jalan kalau malam tahun baru). Lama perjalanan Bogor-Pelabuhan Ratu sekitar 4 jam. Kita sampai di terminal Pelabuhan Ratu jam setengah 4 sore. Lalu langsung cari angkot untuk dicarter sampai pintu masuk Desa Cengkuk yang menuju situs. Setelah nego harga, akhirnya terjadi kesepakatan yaitu Rp 150.000 (sekitar 20 ribu per orang dan ini terlalu mahal).


Akhirnya sekitar setengah 5 sore, kita sudah sampai di batas terakhir angkot, selanjutnya kita berjalan kaki. Tapi, istirahat sebentar di warung, sambil beli kerupuk, biar jalan jadi ringan (hehehe).
kami berjalan sambil menikmati indahnya alam. Berjalan mendaki, turunan, berbatuan, dan tanah-tanah, dan sesekali berfoto. Langit nampak mulai gelap, dan sesekali gerimis menemani perjalanan kami. Sekitar setengah 6, kami tiba di rumah kuncen situs, dan sekaligus disambut hujan deras. Kami menghela napas melepas lelah, dihidangkan air teh hangat dan makanan ringan tradisiona
l.

Hari mulai gelap, kami berbincang dengan keluarga si kuncen dan kami disuguhkan hidangan makan malam. Telor dadar, ikan asin, nasi hangat, kami santap dengan lahap (mungkin keluarga kuncen bingung, kita makan ikan asin udah kaya kucing, doyan banget...).
Selesai makan malam, kita memutuskan untuk ke situs, sekitar jam tujuh malam. Lima orang temanku sudah berjalan lebih dahulu bersama kuncen, karena mereka tidak ada yang membawa senter. Karena pacarku membawa senter, makanya aku dan pacarku jalan di belakang mereka, sekitar berbeda 5 menit. Sialnya, aku dan pacarku ketinggalan jejak mereka, dan kami
kesasar ke arah jalan yang tidak pernah dilalui orang, yang aku sadar ada 3 buah makam di situ (jadi ngeriiiii hiiiiiiii). Aku dan
pacarku kembali ke rumah kuncen, dan bertanya kepada orang rumah, ke mana arah yang benar. Dan akhirnya kami juga sampai di situs.

Tenda didirikan, dan siap-siap membuat hidangan malam tahun baru.... Dengan susah payah kita menyalakan api unggun, untuk barbeque-an. Akhirnya api berhasil nyala, dan kita bakar sosis dan jagung. Dan hidangan spesial malam pergantian tahun, yaitu bakso rebus hehehe....

Lucu kalau diingat lagi malam itu, 7 orang yang 'lari' dari keramaian tahun baru, menginap di bawah tenda di antara pepohonan hutan, ditemani suara angin, untungnya hujan tak ikut hadir. Rasanya nikmat sekali.

Selesai santap, kita berbincang ngalor ngidul sampai ketiduran.

2nd day
Bangun pagi, cuci muka, sikat gigi di pancuran, bikin sarapan, jalan-jalan di sekeliling situs. Pemandangan indah dari hamparan sawah hijau dan cerahnya matahari. Selamat pagi di tahun baru.....1 Januari 2011

Selesai sarapan, kita packing lagi, lipat tenda, membakar sampah, dan kita menuju rumah kuncen untuk pamitan. Lalu kita meneruskan perjalanan, yang medan treknya masih sama, naik turun bukit. Tapi hari ini lebih seru, karena kita harus menyebrangi sungai yang alirannya cukup deras setinggi paha orang dewasa dan tanpa jembatan.

Jam sudah menunjukkan pukul 13.30, perut sudah terasa lapar, lalu kami buka perlengkapan masak kami di saung yang berada di sawah. Kami masak dan makan sambil menikmati indahnya alam perbukitan. Sejenak kami melepas lelah, menikmati angin sepoi-sepoi, dan menyeruput teh hangat untuk mengembalikan energi.

14.30, lanjutkan kembali perjalanan. Berkilo-kilo meter kami lalui, tapi tak terasa lelah sedikit pun, mungkin karena kami begitu menikmati perjalanan ini. Dan, tepat pukul 16.30, kami tiba di rumah warga yang ada di tepi sungai air panas. Kami berencana menginap di halaman rumah warga itu. Setelah meminta izin, lalu kami menuju sungai, melepas lelah, merontokkan pegal-pegal di otot.
Air panas ini memang alami, sumbernya dari perut bumi, jadi kalau salah-salah memijakkan kaki, hati-kati kaki bisa melepuh.
Selesai berendam di sungai, kami merapikan barang-barang dan memasak makan malam. Tiga orang dari kami tak kuasa menahan kantuk setelah makan, tapi aku dan tiga temanku lainnya masih siaga, dan kami 'membunuh' waktu dengan main "ABC lima dasar". Dan baru terlelap pukul 12 malam, walaupun aku belum terlalu pulas karena aku mendengar suara-suara aneh......


3rd day
Bangun pagi ku te
rus makan..hehehhe....Itulah yang kami lakukan. Melek mata langsung membuat sarapan. Segar sekali cuaca hari ini.

Aliran sungai air panas masih sangat menggiurkan di pagi ini, maka kami nyemplung lagi jam 8.30. Perjalanan ini sungguh menyenangkan, tanpa beban, dan kami pun tidak ada yang memburu waktu. Jam 10.30, setelah semua barang masuk dalam
carrier, kami berpamitan lagi, dan meneruskan perjalanan kami.

Pemandangan masih sama dengan kemarin-kemarin, indah sekali. Benar-
benar karya Tuhan yang indah, dan saya bersyukur bisa menikmatinya.

12.30-setelah menyeberangi sungai, walaupun alirannya tidak sederas kemarin, tapi cukup membuat kami waspada-kami menuju saung yang ada di sebelah situs Salak Datar. Subhanallah, ini benar-benar pemandangan yang indah, hamparan sawah yang dikelilingi bukit-bukit. Saya tidak pernah menyesal melakukan perjalanan ini, walaupun sangat jauh.

18.00, kami tiba di terminal Pelabuhan Ratu, dan naik bus terakhir menuju Bogor (hampir saja tertinggal). Agak penuh, jadi kami bertujuh duduk memencar, tapi kemudian banyak penumpang yang turun. Tepat pukul 22.00, tiba di Baranang Siang, lalu naik bus ke Kampung Rambutan. Dan ada sedikit insiden di dalam bus yang membuat kami sedikit tegang, karena ada pencompet tertangkap, dan saya hanya berdoa agar bisa sampai di rumah dengan selamat.14.00, kami lanjutkan perjalanan, dan kali ini medannya sudah bukan lagi tanah dan batu, tertapi jalan kerikil. Kami harus melalui jalan ini, hingga bertemu dengan jalan utama. Dan, 17.30 kami baru tiba di jalan utama, perjalanan panjang tanpa istirahat, hanya sesekali minta minum di rumah warga, karena kami kehabisan air minum, dan jarang sekali
warung yang menjual air putih.


23.00, sampai di Pasar Rebo, dan kami berpisah menuju arah pulang masing-masing.


Terlalu banyak yang mau saya tulis di sini, tapi nampaknya akan lebih seru tersimpan dalam ingatan, dan suapaya para trekkers penasaran ^_^ pergi ke sana.









It's unforgetable trip, guys (Syenni, Yoki, Dimas, Ndin, Suci, and surely my love ^_^)!!!


*foto: dokumen pribadi