semua bebas memaknai kehidupan...begitu pula kebebasan dalam memaknai setiap huruf dalam goresan hati dan pikiran ini

.


kadang hati ingin mengungkap...
kadang mulut malas untuk mengucap...

cuma satu cara untuk membuatnya terlontar...
lewat kata-kata ini aku coba bersua...

Kamis, 25 Agustus 2011

BELAJAR DARI POHON BAMBU

setelah sekian lama gak nulis, gara-gara sibuk berhandmade ria (cek di http://krisnahomemade.blogspot.com) yahh jadi promosi ^_^, baru kali ini sempet menuangkan pikiran ini lagi...




Pohon bambu...
Pasti semua orang tahu pohon bambu, yang katanya hawanya agak mistis kalau kita melintas malam-malam di
antara rerimbunan pohon bambu.
Desir angin yang mengembusnya membuat gesekan suara di antara keheningan malam.
Tapi, pernahkah kita sedikit mencari "ilmu kehidupan" di balik desirnya daun pohon bambu?

Seseorang menyadarkan saya tentang si pohon bambu...
Ujung pohon bambu bergerak sesuai arah angin mengembus, semakin ke bawah, batangnya sangat kuat. Apa pelajaran yang bisa diambil?
Hidup kita, selalu dihadapkan berbagai kondisi, situasi, lingkungan, keadaan, perubahan, yang kesemuanya bersifat dinamis. Kita selalu dituntut untuk bisa mengikuti, melewati dan beradaptasi dengan semua kondisi. Beradaptasi tidak berarti kita melepaskan apa yang telah menjadi pendirian kita. Tapi, bagaimana caranya pendirian kita bisa saling berkomunikasi dengan kondisi dan perubahan.
Ujung pohon bambu akan bertiup ke mana angin berembus, ibaratkan ini sebuah kondisi, keadaan, perubahan yang ada dalam hidup kita. Kita diharuskan untuk bisa beradaptasi dengan kondisi dan perubahan itu, jika tidak, kita akan 'terlempar'. Walau pohon bambu tertiup ke mana pun angin berembus, tapi pangkal batangnya tetap kokoh tertanam di tanah, tak berpindah tak pula tumbang. Pangkal batang ini adalah pendirian masing-masing orang.
Maka, artinya kita hidup harus fleksibel mengikuti perubahan, kondisi, dan keadaan, atau dengan kata lain, beradaptasi dengan lingkungan, tetapi dengan tetap memiliki pendirian, bukan terombang ambing hingga mudah menerima hasutan. Atau, jika ujung pohon bambu terlalu kokoh dan kaku, maka ia akan mudah patah. Pandai-pandailah membawa diri dalam lingkungan, supaya kita tidak 'patah' dalam kehidupan sosial. Mari belajar dari pohon bambu.

MK


sumber: pribadi, hasil sharing dan diskusi

Jumat, 12 Agustus 2011

handmade


Buat kamu-kamu yang suka handmade...
YOU HAVE TO CHECK THIS OUT!!!!!