
.
kadang hati ingin mengungkap...
kadang mulut malas untuk mengucap...
cuma satu cara untuk membuatnya terlontar...
lewat kata-kata ini aku coba bersua...
Minggu, 05 Desember 2010
Cantik dengan Perawatan Alami....Kenapa Nggak????

Senin, 25 Oktober 2010
Rambut Sehat, Back to Nature Dong!
Back to nature ala minyak kemiri....bagaimana membuatnya?

Sumber-sumber yang beredar banyak yang mengatakan bahwa kemiri disangrai (digoreng tanpa minyak) lalu ditumbuk, dan ambil minyaknya. Tapi, hal ini belum tentu berhasil, karena minyak yang keluar hanya sedikit, bahkan susah untuk memakainya di kulit kepala. Cara yang benar adalah ambil seperempat kilogram biji kemiri, lalu disangrai, kemudian dihaluskan (jangan menggunakan blender), tuang ke dalam panci, campurkan dengan air satu gelas, masak hingga mendidih. Jika sudah mendidih, matikan kompor dan dinginkan sejenak. Setelah dingin, peraslah kemiri halus yang sudah direbus hingga mendidih, lalu masak kembali air hasil saringan. Hasil saringan mengandung minyak dan air, maka perlu dimasak lagi untuk menghilangkan airnya. Masaklah sampai mendidih dan airnya hilang. Jika letupan mendidih semakin berkurang, artinya kandungan air sudah berkurang atau hilang. Jangan sampai gosong. Lalu, saringlah minyak itu, karena masih ada lemak-lemak atau ampas dari kemiri. Hasilnya adalah minyak berwarna seperti minyak goreng. Diamkan minyak hingga dingin dan siap dipakai. Minyak bisa disimpan dalam wadah tertutup, sehingga bisa diunakan kembali di lain waktu.
Khasiatnya, rambut akan tumbuh , menguatkan akar rambut, dan sehat. Kuncinya, harus rajin memakainya (2-3 kali dalam 1 minggu, 20-30 menit sebelum keramas). Dalam waktu satu bulan, hasilnya akan tampak. Minyak ini juga aman untuk bayi. [MK]
*lebih baik hasilnya untuk digunakan sebagai perawatan rutin.
Ps: jika masih malas membuatnya, bisa pesan ke saya. Harga Rp 20.000 untuk ukuran 30ml. PM: krisnahomemade@yahoo.com atau SMS ke 085697438503
*foto: dokumen pribadi
Kamis, 30 September 2010
Si Perfeksionis

Ada orang yang bilang kalau jadi 'perfeksionis' itu hasilnya pasti baik.
Rabu, 22 September 2010
titik nol
Rabu, 01 September 2010
36 months...

sore itu...
Jumat, 20 Agustus 2010
Uye Flanel

Jumat, 06 Agustus 2010
10 Juli

Kamis, 24 Juni 2010
"...."

pertemuanku dengan "...."
bukan indah, bukan terbaik
hanya itu
senja kemarin...
di balik pilar, semburat cahaya
bising kereta, riuh manusia...
aku sendiri, berdiri dalam tegakku
dan "...." di sana
senja ini...
tatapku menoleh di antara ribuan gerak manusia
di sela-sela ratusan tatapan sore
aku berdiri bersandar di pilar datar
tak henti menatap "...."
senja hari ini...
sedikit berharap
sedikit mencari
sedikit bersandar
dan sore tlah membawa "...." dalam hitungan detik
juga hilang terbawa kepura-puraan
[MK]
*foto: www.bing.com
Senin, 21 Juni 2010
mari ke PULAU TIDUNG!
Masih penasaran dengan Pulau Tidung? Penasaran mau jalan-jalan ke sana.
Cukup mudah untuk sampai ke pulau itu, yang penting, kita perlu tahu jadwal berangkat si kapal.
Untuk bisa sampai ke Pulau Tidung, kita bisa naik kapal dari Muara Angke atau Pantai Marina. Namun, lebih banyak orang yang memilih untuk naik kapal dari Muara Angke, karena jauh lebih murah. Dan memang kondisi kapal juga berbeda dengan kapal yang berangkat dari Marina. Kapal yang berangkat dari Muara Angke adalah kapal kayu yang diberi motor diesel sebagai penggeraknya.
Untuk sampai ke Muara Angke, kita tinggal memilih jalur transportasi yang tentunya mudah dijangkau dari rumah kita. Dari arah blok M ada bus P 37. Cukup dengan membayar Rp 2.500,- kita naik dari terminal blok M dan turun di depan Galaxi Mall, lalu di sambung dengan angkot berwarna merah U-11 dengan ongkos Rp 2.000,-, lalu turun di depan pasar Muara Angke, dan jalan menuju Pelabuhan Muara Angke. Jangan heran jika di area ini akan tercium bau yang sangat menyengat, ini sudah khas, jadi siap-siap tahan hidung!
Selain dengan bus itu, dapat juga di jangkau dengan pergi ke arah terminal Grogol. Nah, kalau yang satu ini, mungkin banyak bus yang menuju arah Grogol, jadi silakan pilih sendiri alternatif kendaraan untuk sampai ke Grogol, lalu disambung dengan angkot B-01, berwarna merah. Ongkosnya Rp 4.000,- sampai depan Pelabuhan Muara Angke.
Sampai di Muara Angke, silakan langsung ke penjual tiket yang ada di pinggir dermaga. Dan, bisa langsung naik kapal. Tapi, jangan heran dan jangan egois untuk berbagi tempat duduk di dalam kapal. Biasanya k

Kita perlu tahu jam berangkat kapal. Biasanya kapal berangkat sekitar jam 7 dan dari arah sebaliknya, kapal Dari Pulau Tidung paling terakhir adalah jam 2 siang. Jadi, jangan sampai tertinggal kapal ya.
Tips...
Ada sedikit tips nih. Bagi yang belum pernah naik kapal ini, disarankan untuk mengonsumsi obat anti mual karena mabuk perjalanan. Ombak air lautnya bisa membuat kita mual (walaupun sebenarnya kita bukan tipe pemabuk perjalanan), tapi lebih baik jaga-jaga saja.
Lalu, lebih disarankan utnuk pergi di bulan pertengahan tahun, karena ombak lautnya sedang bersahabat, dan berhati-hati untuk pergi di penghujung tahun. Siap-siap ombak besar dan badai akan menghadang perjalanan kapal kita.
Hal yang tidak bisa dihindari...
Ini adalah urusan yang sulit dihindari, yaitu kebelet buang air. Waduhhhh, agak repot memang. Dan antrian di depan pelabuhan, tepatnya di wc umum yang ada di pom bensin di depan pelabuhan, antriannya sangat panjang dan hati-hati kalau kelamaan antri, kapal akan segera berangkat. Kalau masih bisa di tahan, tunggu saja sebentar, karena di kapal juga ada wc nya. Tapi tunggu sampai kapal jalan ya, karena prinsipnya sama seperti kereta api, pembuangannya langsung ke bawahnya. Dan, hati-hati kalau buang air di kapal, karena pemandangan lubang wc adalah air laut yang ada di bawahnya, jadi cukup menantang juga. [MK]
*foto: dokumen pribadi
Tidung oh Tidung...
Pulau ini merupakan salah satu dari pulau yang sering dijadikan tempat wisata yang ada di Kepulauan Seribu, di samping Pulau Pramuka, atau Pulau Onrus yang sering dijadikan kunjungan wisata sejarah dan arkeologi. Pulau Tidung terkenal dengan pemandangannya yang sangat indah. Ditambah lagi dengan adanya jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung dengan Pulau Tidung kecil. Di sisi sebaliknya dari jembatan Pulau Tidung, terdapat Pantai Semut. Keindahan pantai semut yang menghadirkan warna-warni biru atas kedalaman lautan menjadi sangat indah. Luasnya perairan yang terhampar di sejauh mata memandang. Untuk mencapi ke Pantai Semut ini dapat dilakukan dengan bersepeda atau jika yang kuat, dapat saja berjalan kaki. Melihat sunset sangat indah dari bagian barat Pulau Tidung ini. Dari Pantai Semut ini, tenggelamnya matahari dapat kita saksikan dengan begitu indahnya, matahari tampak bagai tenggelam ke dasar lautan.
Pulau Tidung sangat ramai dikunjungi pendatang, terlebih ketika libur panjang. Pengunjung yang datang di long weekend sekitar 2000 orang. Jadi, jumlah pendatang lebih banyak dari orang yang tinggal di Pulau Tidung.
Sisi lain si Tidung....

*foto: dokumen pribadi
Rabu, 26 Mei 2010
urin..urin..

Jika kita mendengar kata urine a.k.a air kencing pasti yang terbayang langsung jijik. Yah... memang tidak dapat dipungkiri, namanya juga hasil buangan dari proses kerja dalam tubuh. Akan tetapi, mungkin sebagian dari kita sudah banyak yang tahu, bahwa si cairan yang terbayang menjijikan ini ternyata memang menyimpan manfaat.
Selasa, 04 Mei 2010
Bicara Lewat Jempol

Ini bukan iklan loh..hanya ingin berbagi pikiran dan pengalaman.
Jumat, 23 April 2010
like a rainbow....

warnanya merah
Senin, 12 April 2010
naik kereta api...tut..tut..tut...



Banyak orang yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api karena lebih murah daripada naik pesawat. Namun, jika perjalanan yang dituju adalah Kota Bandung (bagi orang yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya), rasanya orang akan berpikir dua kali untuk memilih naik kereta api dibandingkan dengan bus atau kendaraan pribadi (mobil). Kemudahan akses jalan melalui tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang), membuat hanya sedikit orang yang memilih perjalanan dengan kereta api. Oleh karena itu, harga tiket kereta api pun sangat bersaing dengan harga tiket bus. Mereka yang memilih naik bus memiliki alasan karena lebih cepat lewat Cipularang. Hal ini memang benar. Jika naik bus hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam, sedangkan naik kereta butuh waktu 3 jam. Dengan demikian, tidaklahmengherankan jika orang lebih banyak memilih naik bus daripada naik kereta.
Saya, salah satu dari orang-orang yang tidak termasuk dalam "orang kebanyakan" yang saya sebutkan tadi. Perjalanan ke Bandung yang membutuhkan waktu 3 jam, saya memilih menggunakan Kereta Api Parahyangan. Tiketnya terbilang cukup murah. Keberangkatan dan kedatangan di Stasiun Gambir atau Jatinegara. Satu hal yang enjadi alasan saya memilih naik kereta adalah pemandangan sepanjang jalan menuju stasiun Hall (Bandung) sangatlah menarik. Kereta melintasi jalur-jalur bukit, berkelok-kelok, melewati terowongan sepajang 1,5 km setelah stasiun Maswati. Terkadang, karena saya sangat menikmati pemandangan yang indah, adrenalin saya juga sedikit terpacu saat kereta beberapa kali melewati jembatan-jembatan di atas jurang.
Menurut saya, ini adalah pengalaman yang menyenangkan. Perlulah sesekali dicoba untuk refreshing dengan menikmati dan mengagumi keindahan karya Tuhan, karena jalur Jakarta-Bandung ini merupakan jalur yang melewati pemandangan yang paling indah di jalur kereta api di Jawa. Dan saya sedikit merasa beruntung karena saya masih sempat naik kereta bisnis Parahyangan yang terbilang cukup murah, karena kabarnya kereta ini akan mulai ditiadakan sejak tanggal 27 April 2010 mendatang. Alasannya, agar Argo Gede lebih diminati, dan gerong-gerbong kereta Parahyangan akan digunakan untuk rute perjalanan baru yaitu Bandung-Malang.
MK
*foto: dok. pribadi
Jumat, 09 April 2010
tua atau muda
tersentak
bimbang
bingung
rapuhhh
ke mana suaraku
siapa yang bisa mendengar
tua bilang muda yang bersalah
muda rasa tua tak beri celah
lalu, bisa apa si muda
berbuat apa si tua
dengarkan, dengarlah, sedikitttttt
kurasa, muda selalu lebih hijau
dan tua selalu lebih ranum
itu hukumnya
dan biarkan muda selalu dalam ruang gelap tanpa telinga
biarkan mulutnya berucap tanpa pendengar
dan sayangnya...aku yang berada dalam ruang gelap itu
MK
aku ingin
getar gemuruh dalam pengeras suara
embusan pendingin ruangan
untaian kain panjang yang menjadi pembatas
antara aku dan yang melihatku
solek di setiap gurat muka
balutan manik-manik di tubuhku
aku ingin...
masih ingin
kala gong ketiga mengentak jantungku
rindu akan suasana itu...
kehidupan panggung yang tak mati
jiwaku selalu hidup
namun, ragaku mati
tersedot belenggu-belenggu
aku ingin...
ingin jadi apa sekarang...
tak bisa kuungkap
tak bisa kuberitahu kau
karena aku masih berada di persimpangan
dan bimbang untuk melangkah
MK
Kamis, 08 April 2010
cerita sore
gandengan mesra para pecinta baru
rambut putih dan kulit bergurat-gurat, asik termenung
setengah mata menahan kantuk saat berdiri
satu atau dua adu emosi dengan cemberut
hahahaha....
lucunya jika dipikir
adu sikut
saling injak
mirip lomba lari....
getar jalanan
embusan sedikit-sedikit ac di beberapa sudut
terkadang keringat dan pengap saat jumlah kami meningkat
hahahha....
aku hanya teringat dengan cerita sore dalam kereta
MK
Kamis, 25 Maret 2010
.............................
...................................................
tuk sesuatu yang tak terucap
satu yang terpikir
ku coba pejamkan mata
kemudian,
muncul ribuan kekokohan batang pohon
dan hijaunya daun
di kepalaku,
ku tarik napas
kemudian,
kulihat diriku
sedang terdiam
duduk sendiri
di cahaya menjemput senja
kurasakan gerak bola mataku
kemudian,
jatuh bulir-bulir air mata
...........................................
itu lagi yang muncul
seperti kebanyakan orang saat sedang penat
kubuka lagi mata ini,
kubuang napas perlahan,
bola mataku terdiam,
dan aku kosong
seperti
............................................
[MK]
Selasa, 09 Maret 2010
STOP the snow ball!
Berdasarkan buku yang pernah saya baca "Dont Sweat The Small Thing", saya selalu ingat salah satu pesan di buku tersebut. Hal ini terkait dengan asal-muasal terjadinya pertengkaran. Kadang kala, pertengkaran bermula dari hal yang sepele, bahkan sangat sepele, yang kemudian berkembang menjadi masalah besar, dan pertengkaran dimulai... Jika diibaratkan sebuah bola salju, hal sepele ini adalah bola salju yang kecil, dan pikiran teru

[MK]
*foto: www.bing.com
Rabu, 24 Februari 2010
berpegang pada pasir
Jika si pelaku posesif sadar akan sikapnya, itu menjadi lebih baik, karena tidak sulit untuk membuatnya kembali berpikirpositif. Namun, akan sulit jika orang yang bersikap posesif pada pasangannya, dan dia tidak sadar melakukannya.
Kerugian dari sikap posesif ini cukup beragam. Bagi pasangan yang selalu "diintai" dan selalu dicurigai, rasa tidak nyaman akan timbul, sehingga tidak jarang timbul pikiran "ngapain sih dia berlebihan banget, nanyain mulu, ga percaya banget sih". Bagi pelaku sikap posesif juga berdampak buruk, karena akan membuatnya merasa ketakutan, dan parahnya bisa menimbulkan terganggunya kesehatan. Yang ada dipikirannya hanya curiga dan ini melelahkan pikirannya.
Untuk itu, dalam

Kan semua hal memang lebih enak kalo pas....^_^
[MK]
*foto: www.bing.com
Selasa, 23 Februari 2010
Konsep uang logam

Saya berbincang dengan seorang kawan. Kami sedikit berdiskusi mengenai "pandangan seseorang terhadap sesuatu hal". Menurutnya, kita harus memahami konsep uang logam. Uang logam memiliki dua bagian yang berbeda gambar (yang satu angka dan yang lain gambar), walaupun pada uang kertas juga demikian, tetapi konsep ini secara sederhana diibaratkan sebagai uang logam. Jika kita memegang uang logam dalam posisi berdiri, dan kita berhadapan dengan seseorang, artinya, bagian yang kita lihat berbeda dengan bagian yang dilihat oleh orang yang ada di hadapan kita.
Hal ini berarti, segala hal tidak dapat dilihat dari satu sisi dan menganggap bahwa orang lain akan memliki pandangan yang sama dengan kita. Buruknya, jika masalah ini dibesar-besarkan, maka akan timbul perpecahan. Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kita menganggap bahwa pandangan kita selalu sama dengan orang lain yang bersngkutan, sebenarnya tidaklah demikian karena sekecil apapun, pasti perbedaan pandangan selalu ada. Lebih bijak jika kita membuatnya menjadi anugerah, bahwa hidup ini indah dengan adanya perbedaan. Dan selalu berpegang pada konsep uang logam agar perbedaan tidak berkembang menjadi perpecahan.
[MK]
*foto: www.bing.com
Senin, 15 Februari 2010
Untuk Tersayang

Yang,
Kata yang sering terucap
Seperti mengalir bagai air
Singkat kata, beribu makna
Yang,
Aku berharap dan hanya meminta
Untuk bisa jadi pilihan hidupmu
Di antara pilihan - pilihan
Yang mungkin ada dalam benakmu
Yang,
Memang diriku tak sempurna
Banyak cela daripada kebaikan
Aku tetap berusaha yang terbaik
Yang,
Ijinkan diriku mengukir hatimu
Menuliskan namaku
Dengan tinta cinta yang kupunya
Untukmu
MAMAS (15 Februari 2010)
*foto: www.bing.com
Jumat, 12 Februari 2010
perimbangan

seseorang bertukar pikiran denganku, dia mengajarkan satu hal penting
"untuk menjadi lebih baik di masa depan kita belajar dari kejadian masa lalu. Dalam melihat dan belajar dari masa lalu, kita harus berimbang" Itu pesannya.
Perimbangan di sini maksudnya, kita harus bisa melihat dan belajar dari masa lalu dengan mengingat kejadian itu dari dua sisi berimbang, sisi negatif dan sisi positif. Kalau berat sebelah, akan fatal. Jika lebih berat dalam ingatan hal-hal positif saja, kita akan menjadi orang yang egois, sombong, dan tinggi hati. Sedangkan jika kita mengingat sisi negatif saja, akan timbul trauma dan ketakutan. Dengan demikian, harus berimbang agar kita bisa menjadi manusia yang mawas diri.
contohnya seorang pengusaha.
Jika ia terlalu mengingat keberhasilan dan hal-hal baik saja, ia akan sombong karena ia selalu berhasil, apapu usahanya selalu baik.
Namun, jika pengusaha hanya mengingat hal-hal negatif. Ia akan menjadi orang yang penuh dengan trauma, ketakutan untuk membangun usaha lagi.
Untuk itu, keduanya harus berimbang, agar menjadi kontrol diri dan kita lebih bisa mawas diri.
Menurutku, ini juga berlaku untuk berbagai hal. Jika kita pernah mengalami kekecewaan pada seseorang, praktis yang selalu teringat adalah keburukannya, maka rasa trauma akan selalu menyelimuti kita akan setiap perilakunya. Tidak mudah menghilangkan kekecewaan itu, apalagi jika memang membawa trauma untuk memercayai orang yang bersangkutan lagi. Tapi, cobalah ingat kebaikan hubungan kita dan dia dari sisi positif, kebaikan yang pernah dia lakukan, perlahan semoga kita bisa menyingkirkan ketakutan dan trauma.
[MK]
*foto: www.bing.com
Kamis, 11 Februari 2010
ma....

itu panggilku pada sosok yang telah melahirkanku
aku bangga,
karena ia menjadi terbaik buatku
ma...
aku sedih saat kau terdiam karena sakit
ma...
terkadang aku benci
saat kau sering meninggalkan atap kita
ma...
perhatianmu takkan ada yang bisa menggantikan
marahmu,
bencimu,
sayangmu,
kekuranganmu,
semua terangkai menjadi ikatan kuat
pelukku untukmu saat kau sedih
keringatku...sedikit untuk membantumu
ma...
aku sayang mama
[MK]
*foto: www.bing.com
Selasa, 09 Februari 2010
semburat napas
ahhhh, oranye warnanya
akan kuceritakan pada bintang-bintang
oranye warnaku saat ini
terang...
yahhh, pasti rumput selalu memerhatikanku
kuharap dedaunan pun sadar akan warna ini
semoga,,warnanya akan selalu terang, oranye!
hari ini dan berikutnya
kuharap..
yaaaa, kuharap
karena kuyakin, awan pun senang
jika hariku berwarna oranye, terang!
aku takkan merasakkan sesak seperti lalu lalu
kuharap, akan tetap oranye...
yaaaa, kuharap
[MK]
Jumat, 05 Februari 2010
sedikiiiiiiit saja.....
jadi mulutmu saat kau butuh pendapat
jadi tubuhmu saat kau butuh penyemangat
jadi matamu untuk melihat pengorbananmu
jadi hatimu untuk merasakan jiwamu
dan aku
hanya butuh sedikiiiiiiiit
untuk kau jadi telingaku
sedikiiiitt jadi mulutku
sedikiiiiit jadi tubuhku
sedikiiiit jadi mataku
sedikiiiit jadi hatiku
agar kau tau, aku juga butuh didengar
diperhatikan
dihargai
disemangati
sedikiiiiiiiiit saja.....
[MK]
Kamis, 04 Februari 2010
SEMANGAT!!!!!!!!


Pagi yang lalu, pagi kemarin, dan pagi ini, di antara timbunan sampah yang kian hari semakin tinggi, tersimpan semangat luar biasa dari wajah-wajah pekerja keras. Yah, pemandangan indah yang terselubung di balik hirik pikuk dan kebisingan suasana pasar. Pedagang sayuran dengan sigap menjajakan barang dagangan mereka sejak ayam pun masih belum sanggup untuk berkokok. Bertarung dengan rasa letih, lelah, kantuk yang luar biasa. Mereka menghiasi kehidupan pasar dan membuat jantung pasar tetap berdenyut.
Beberapa orang setengah berteriak menyebutkan dagangannya, agar orang tahu dan tertarik untuk membeli. Di sisi lain, tampak kesibukan yang dilakukan para tua yang kulitnya sudah mengeriput, dengan semangat luar biasa mendorong gerobaknya demi mengais rejeki dalam harapan di hari ini. Yah, berbagai alasan mendorong mereka rela melakukan itu semua, biarkanlah alasan itu hanya mereka yang tahu, dan semangat mereka yang perlu diserap demi kebaikan hari-hari kita.
Saat aku mengalami kegagalan di hidupku, aku hanya mengurung diriku di dalam kamar, malas berbicara, ponsel ku matikan, dan hanya air mata yang menghiasi hariku. Dan, memang keagalan ini menguras semua semangatku, hal yang kuperjuangkan selama hampir lima tahun, tiba-tiba gagal dalam satu hari, dan mengecewakan beberapa orang. Orang yang ku sayang tidak berkata apapun, ia hanya mengajakku untuk pergi ke pasar tradisional, dan ia menyuruhku berhenti sejenak untuk memerhatikan mereka. Ia berkata, "kamu liat tuh orang-orang yang jualan di pasar, apa mereka akan berhenti jualan kalau mereka gagal hari kemarin? Dan apa mereka juga berenti jualan kalo kemaren mereka dapet untung besar? Nggak kan... Mereka tetep jualan, mereka tetep berusaha. Jadi, kalau kamu kemaren udah gagal, jangan kamu berenti berusaha, naikin semangat emang ga gampang, tapi coba liat semangatnya pedagang di pasar, hujan atau panas mereka tetap jualan. Kalaupun kemaren kamu berhasil, apa kamu juga berenti di situ aja? Nggak kan...kamu juga masih terus usaha." Kata-kata itu menyadarkanku, dan perlahan aku mulai menemukan semangatku kembali. Hingga hari ini, aku selalu belajar tentang semangat dari pedagang di pasar, saat aku mulai merasakan semangatku menyurut.
[MK]
*foto: www.bing.com
Rabu, 03 Februari 2010
hampa
terasa hampa saat ini
detik ini
sejak hari-hari lalu
ketika permulaan kebahagiaannya
hangatku,
tak lagi menjadi satu kehangatan buatnya
kebahagiaannya pada cahya lain
bukan...bukan yang seperti aku
dia mati...tak bernapas....
tapi kehadirannya mampu menyingkirkanku
kapan,
berapa lama akan seperti ini
aku sepi...
hampa..
hambar...
dingin...
[MK]
Selasa, 02 Februari 2010
untukku, untuknya
harapku memberiku semangat
untukku, untuknya
ku...
usahaku membuatnya semangat
untukku, untuknya
ku...
takut ia 'kan berubah
untukku, untuknya
ku...
berharap rasanya akan tetap
untukku, untuknya
ku...
membuat asa pada KAU
untukku, untuknya
ku...
berlantun ayat-MU,
agar ia tak pergi
setelah merasakan sinar baru dalam hidupnya
dan lupa akan semua kehangatan, semangat, rasa, dan usaha
untukku, untuknya
[MK]
Kamis, 28 Januari 2010
Keindahan Wisata Sejarah





Gemercik air anak sungai bak alunan lagu yang menyanyikan keidahan alam pedesaan. Jalan tanjakan dan turunan tanah berbatuan, pohon-pohon rindang, rumah-rumah mungil, bukit-bukit yang menjulang, perkebunan teh, dan hamparan sawah, menjadi pemandangan yang takkan terlupakan. Udara sejuk dan teriknya cahaya matahari menambah suasana kehidupan desa.
Pemandangan desa ini menemani perjalanan menuju situs megalitik di daerah Gunung Padang, Cianjur. Peninggalan masa lalu yang terletak di atas bukit, dapat memberikan pengalaman atas pengetahuan sejarah, serta juga dapat membawa para peneliti ataupun wisatawan untuk menikmati keindahan alam pedesaan dan pegunungan.
Situs adalah daerah yang mengandung nilai-nilai sejarah (terdapat peninggalan purbakala). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos artinya batu. Situs Gunung Padang merupakan situs megalitik yang berbentuk punden berundak dari masa lalu saat kejayaan Prabu Siliwangi. Menurut cerita bahwa peninggalan ini merupakan situs megalitik yang terbesar di Asia Tenggara. Peninggalan sejarah ini terletak di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur. Keadaan batu-batu megalitik yang berbentuk persegi panjang tersusun tidak beraturan dan merupakan batuan asli yang belum tersentuh pahatan atau bentukan dari tangan manusia.
Keindahan alam di sekitar situs Gunung Padang, menjadikan tempat ini tidak hanya sebagai tujuan penelitian, tetapi juga menjadi tujuan wisata sejarah. Untuk dapat sampai ke tempat ini, dapat digunakan kendaraan umum. Pertama, bagi para pengunjung yang tidak berada di kota Sukabumi, haruslah sampai ke terminal Sukabumi terlebih dahulu, misalnya pengunjung dari Jakarta. Banyak bus antarkota dengan rute Jakarta-Sukabumi. Bahkan ada berbagai pilihan kelas bus, dari eksekutif hingga ekonomi yang berangkat dari terminal yang ada di Jakarta, seperti Lebak Bulus, Kampung Rambutan, Depok, Pulo Gadung, dan Bekasi. Hal ini memudahkan para pengunjung yang berada di Jakarta yang ingin melakukan penelitian ataupun wisata sejarah ke Gunung Padang. Selanjutnya, dari terminal Sukabumi, perjalanan diteruskan ke daerah Sukaraja. Dengan naik kendaraan umum lokal yang melewati alun-alun kota Sukabumi. Perjalanan belum berakhir. Usai naik angkutan kota yang membawa kita ke daerah bernama Sukaraja, perjalanan diteruskan dengan naik angkutan kota yang menuju Tegal Sereh. Namun, harus diperhatikan waktu sampai di Sukaraja, karena pada jam tujuh malam ke atas, angkutan kota semakin jarang beroperasi dan digantikan dengan kendaraan ojek. Tentunya akan mengeluarkan uang transport yang lebih mahal dibandingkan dengan naik angkutan kota. Perjalanan dengan angkutan kota atau ojek ini dilakukan sampai tiba di daerah tambang batu. Dari jalanan yang menuju tambang batu ini, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Perjalanan selama berjalan kaki dihiasi dengan pemandangan hamparan sawah, jalan berbatuan yang menanjak dan berbukit-bukit. Akan dilewati pula sebuah tambang batu, dan setelah melewati tambang batu, jalanan kian menyempit dan cukup licin. Namun, suasana pedesaan dan perbukitan masih menjadi suguhan yang indah selama perjalanan. Jalan kaki ditempuh selama kurang lebih 6 km, sehingga sangat cocok bagi orang-orang yang suka tracking dan jalan kaki. Namun, tidak perlu khawatir bagi yang tidak terlalu suka berjalan kaki, karena untuk sampai ke situs Gunung Padang, dapat pula ditempuh dengan kendaraan bermotor (motor atau mobil), walaupun harus melalui rute jalan yang lebih jauh. Sesampainya di pintu gerbang situs, yang menandakan perjalanan akan segera berakahir. Untuk dapat sampai ke situs, harus dilakukan dengan jalan kaki, karena perjalanan dilanjutkan dengan menaiki anak tangga yang cukup tinggi. Anak tangga ini sudah merupakan situs megalitik. Dengan menaiki anak tangga yang jaraknya sekitar 500 meter, barulah sampai pada puncak bukit yang merupakan pelataran dengan hamparan batu-batu persegi, dan artinya perjalanan telah sampai puncak situs Gunung Padang. Di atas bukit, panorama alam jauh lebih indah dibandingkan pemandangan selama perjalanan. Hamparan bukit-bukit dan panorama Gunung Gede menambah keindahan di antara hamparan batuan persegi panjang.
Banyak alternatif transportasi untuk sampai ke Gunung Padang. Selain dengan bus, jika pengunjung berasal dari Jakarta, perjalanan menuju kota Sukabumi juga dapat dilakukan dengan menggunakan kereta. Pertama menggunakan kereta yang menuju stasiun Bogor, lalu dari stasiun Bogor dilanjutkan dengan kereta menuju stasiun Sukabumi. Penting untuk diketahui bahwa kereta Sukabumi-Bogor hanya melakukan perjalanan bolak-balik satu kali dalam sehari. Kereta berangkat dari stasiun Sukabumi jam lima pagi, dan tiba di stasiun Bogor jam tujuh pagi. Selanjutnya, perjalanan dari stasiun Bogor dilakukan jam lima sore, dan tiba di stasiun Sukabumi jam tujuh malam. Dengan demikian, jika memang berniat untuk menggunakan transportasi kereta, hanya memungkinkan berangkat jam lima dari stasiun Bogor. Kemudian perjalanan dilakukan sama seperti perjalanan dengan bus, yaitu menuju Sukaraja, dan Tegal Sereh, dan dilanjutkan berjalan kaki mulai dari jalanan menuju tambang batu.
Perlu juga diperhatikan untuk kemungkinan bermalam di daerah sekitar situs, karena mengingat perjalanan dengan kendaraan umum yang cukup memakan waktu dan terkadang dilakukan hanya pada waktu tertentu (sesuai waktu perjalanan transportasi umum yang telah ditentukan), maka rasanya tidak mungkin untuk melakukan kunjungan ini dalam satu hari pulang-pergi, kecuali jika membawa kendaraan pribadi. Untuk itu, dapat direncanakan pilihan bermalam, apakah akan bertenda, atau menginap di rumah penduduk. Namun, apapun pilihannya, bagi kita yang ingin bermalam, sangat disarankan untuk melapor kepada kuncen setempat.
Kemungkinan bermalam biasanya membuat kita jadi repot dengan rencana membawa segala macam peralatan dan bahan makanan, apalagi jika akan bermalam dengan tenda. Namun, sangat disarankan untuk tidak membawa barang yang terlalu berat dan menyulitkan, karena perjalanan yang ditempuh dengan berjalan kaki tidaklah dekat dan medannya pun cukup melelahkan, sehingga untuk menghemat tenaga dalam perjalanan, sangat baik jika barang bawaan direncana dengan baik dan efektif.[MK]
foto: dee
Hilang Rasa Hilang Semua
"Udah, kamu jangan sedih, kita kan masih bisa ketemu, yang penting kita saling percaya dan jaga kepercayaan satu sama lain," Anto menghiburku. Aku hanya terdiam di bangku saat menunggu Anto check in di bandara.
"Tapi kamu beneran nggak akan macem-macem?"
"Iya, sayang, kamu nggak percaya ya sama aku."
Aku tak menjawab, kaena jujur saja, aku memang sedikit ragu dengan janjinya. Lima tahun kami melalui berbagai perubahan ke arah yang lebih baik. Anto menginggalkan kebiasaan minum-minum dengan alasan kesehatan dan karena dia sayang aku. Tapi, aku jadi tidak yakin kalau dia akan menjauhi hal itu saat di Spanyol. Udara Eropa akan dingin, dan rasanya minuman beralkohol adalah alasan untuk menghangatkan badan.
"Hei, kamu kok bengong, aku udah hampir check in nih."
"Sayang, kamu jangan jadi orang lain ya saat kamu pulang nanti," pesanku.
"Iya, aku akan tetap aku."
Hari-hariku sepi. Awal kepergian Anto, aku merasa sangat sepi, maka kusibukkan diriku dengan berbagai kegiatan positif, seperti menulis blog, atau pergi ke daerah-daerah. Hubunganku berjalan baik, cukup baik, bukan sangat baik. Aku tidak mengatakan sangat baik karena memang ada hal yang berbeda. Biaya komunikasi tidak murah, jadi bicara terkadang seperlunya, rasanya tidak mungkin aku menelepon sesering mungkin cuma untuk bilang "udah makan belum?"
Aku berusaha keras untuk positif thinking, dan jujur saja ini tidak mudah. Aku di tanah air, tetap menjaga kepercayaannya. Aku tidak ingin mengkhianati dia.
* * * * *
Suatu malam yang dingin di Spanyol. Anto berada dalam sebuah penginapan teman dengan tujuan mengerjakan tugas kampus. Di lengkapi minuman beralkohol sebagai alasan penghangat tubuh. Akhir mengerjakan tugas, Anto berjalan ke apartemennya. Namun, ia tidak sendiri. Seorang wanita tinggi, putih, langsing, menemaninya di perjalanan. Wanita itu teman kampus Anto yang juga berasal dari Indonesia, yang mungkin hari-hari Anto di sana telah dihabiskan bersamanya. Malam dingin itu bersambung hingga hangatnya tempat tidur Anto. Mereka menghabiskan malam bersama layaknya orang dewasa yang diburu napsu. Keperjakaan Anto pun terbang terbawa malam dingin yang memanas.
* * * * *
Aku masih menghitung hari menunggu Anto pulang. Terkadang aku main ke rumahnya untuk mengobati rasa rinduku ke Anto, walaupun Anto tidak ada, tetapi bertemu dengan keluarganya membuatku senang. Lumayan untuk mengobati rasa rindu.
Aku lihat kalender, dan aku senang karena Anto akan pulang dalam waktu tiga bulan lagi. Aku memang sedikit merasakan ada hal yang aneh dengan Anto. Anto sudah jarang meneleponku dalam tiga bulan terakhir, dia juga tak membalas SMS dariku. Tapi, aku selalu berusaha berpikiran positif. "Aku harus yakin Anto nggak macem-macem dan mengkhianati aku," pikirku.
Hari ini, aku menunggunya di bandara. Awalnya memang sulit sekali dihubungi untuk menanyakan kapan pulang. Tapi aku membuka halaman pribadinya di internet, dia tulis hari ini akan sampai di Indonesia. Rasanya tidak sabar ingin memeluk dan menanyakan segala ceritanya di sana.
Pesawat landing. Saat Andi keluar dari bandara, aku langsung menitikkan air mata, senang karena melihatnya lagi. Sampai akhirnya aku memeluk dia, dan baru tersadar bahwa dia tak membalas pelukanku. Sikapnya dingin, dan dia hanya berkata, "Nis, kenalin ini Frida." Anto mengenalkan seseorang perempuan kepadaku.
"Da, kamu tunggu di sini dulu ya," kata Anto ke Frida.
"Nis, ada yang mau aku omongin sama kamu," Anto menarikku ke dekat tangga.
"Kenapa?" tanyaku heran. "Eh di sana enak nggak?" lanjutku dengan masih bersemangat.
"Nis, aku minta maaf, aku...."
"Kenapa?"
"Nisa, kamu pasti marah banget, aku rela kok."
"Kenapa sih bikin penasaran aja."
"Maafin aku, aku udah ngerusak kepercayaan kamu."
"Maksudnya?"
"Aku emang brengsek dan nggak bisa dipercaya, aku nggak bisa memenuhi janji aku dua tahun yang lalu di bandara ini juga."
"Aku masih nggak ngerti, apa sih?"
"Aku minum-minum di sana."
Aku menitikkan air mata, dia tidak bisa menjaga perasaan dan kepercayaanku, percuma saja perubahan dalam hubungan kami lima tahun.
"Satu hal lagi," lanjut Anto.
"Maaf aku udah jarang ngubungin kamu, aku bingung.....aku udah ngekhianatin kamu. Aku dilema, kalau aku nelepon kamu, aku pasti ngebohongin kamu."
Aku menangis sambil tertunduk, dan tak bisa berkata apa-apa.
"Frida, ya Frida...aku sudah bersamanya, dan kami sudah tidur bersama, aku harus bertanggung jawab untuk itu."
Aku ingin pingsan, atau mati sekalian. Aku tak sanggup mendengar kata-kata itu. Dunia terasa berputar.
"Jangan pernah muncul lagi dihadapan gue! Gue brusaha banget buat jaga kepercayaan lo, dan sekarang dengan gampang lo ancurin," kataku sambil menunjuk mukanya dengan air mata deras masih mengalir di wajahku. Tamparan keras di pipinya mengakhiri percakapan kami.
Aku berlari menerobos kerumunan orang-orang yang masih melepas kerinduan dengan kerabat, sahabat, atau orang yang mereka sayang, yang mereka temui di bandara. Aku ingin berlari sejauh mungkin. Aku masuk ke sebuah taksi, dan aku pergi dari bandara. [MK]
Rabu, 27 Januari 2010
Malam yang Hidup
Hari berganti gelap namun tak kelam. Jantung sudut kota, yang dihiasi kelap-kelip kupu-kupu malam, yang beharap dapat bergelantungan di kendaraan yang melintas...tak segan menurunkan salah satu lengan baju, untuk sedikit membuat buaian pada yang melintas, berusaha memanjakan tatapan liar yang berkeliaran di kehidupan malam. Kupu-kupu, yang tak cantik namun berusaha menjadi cantik. Lilitan kain seadanya, untaian benang yang mampu menutupi seadanya. Angkutan umum menjadi saksi bisu gerak mereka. Pedagang sayur menjadi teman dengan sudut yang berbeda dalam melintasi malam.
Keramaian sebuah pasar di sudut ibu kota, seakan tak pernah mati. Tak hentinya siang dalam gerakan yang cukup cepat, dan tak bedanya malam yang terasa seperti siang. Ramai, sesak, dengan ribuah wajah mengukirnya, dengan jutaan kelakuaan menghiasinya. Langit dan bumi menjadi latarnya, dengan hujan dan panas menjadi pelengkapnya. [MK]
mmmmmm
namun kini gerak tak lagi berjiwa
jiwa-jiwaku mulai bergerak saat tak lagi tergerak
gerakan jiwaku melambat
aku...
masih ingin bergerak
ingin masih punya jiwa
tapi saat ini,
jiwaku bergerak
untuk gerakan yang tak berjiwa
yaahh,
tak semudah membalik telapak tangan
namun seharusnya
tak sesulit melihat gerhana mentari di tengah awan kelabu
dan, saat ini
aku belum tau mau mencari jiwa dalam gerakan apa
yang pasti,
tak rela melepas jiwa dalam gerakan lalu
[MK]
Selasa, 26 Januari 2010
hilang
ingin aku teriak
tangis...
ingin aku menangis
mimpi hadir untuk kita ada
kita ada dengan sejuta mimpi
saat semua telah ada
apa yang menjadi mimpi lagi....
aku kehilangan impian
atau mimpiku membuyar
ingin jadi apa aku
tekad jadi tak bulat
huuuuffffhhh....
aku ingin jadi sesuatu
dan dalam denyut sekarang,,,
aku rasa hanya sebagai debu
terbaaaaanggg
terbawa angin...
tak dirasa...
aku ingin menjadi mutiara
tapi,,,tujuan sedang tak pasti
semoga, semuanya tak benar-benar hilang
[MK]
Jumat, 22 Januari 2010
maaf
entah kapan
....
aku merasa tak sepenuhnya ada
tatapan dan gerakku tak senada
rasa hampa
namun kadang tersadar
ada apa ini?????
aku, kau, dia pun tak tahu
tapi,
ini sungguh terasa aneh
napas dan iramaku terasa tak sesuai
jika nanti tiba waktuku
entah kapan
.....
aku ingin dia selalu ingat aku
selalu membuatku teristimewa
hati tak ingin dikhianati
aku ingin merasakan janjinya
tapi maaf,
jika nanti tiba waktuku
entah kapan
.....
sebenarnya aku tak ingin ucapkan itu
aku belum ingin pergi
namun, hanya satu kata
dengan berjuta makna yang dapat kuucap
"maaf"
untuk semua debu, kerikil, mutiara
yang mengukir sejarah hidupku
[MK]