semua bebas memaknai kehidupan...begitu pula kebebasan dalam memaknai setiap huruf dalam goresan hati dan pikiran ini

.


kadang hati ingin mengungkap...
kadang mulut malas untuk mengucap...

cuma satu cara untuk membuatnya terlontar...
lewat kata-kata ini aku coba bersua...

Senin, 21 Juni 2010

Tidung oh Tidung...

Pulau Tidung... Siapa yang belum pernah mendengar nama pulau itu. Para pecinta jalan-jalan pasti sudah akrab dengan nama pulau itu. Letaknya di Kepulauan Seribu. Jaraknya sekitar dua setengah jam naik kapal dari Muara Angke, dengan kecepatan kapal yang pasti tidak secepat boat dari Pantai Marina.
Pulau ini merupakan salah satu dari pulau yang sering dijadikan tempat wisata yang ada di Kepulauan Seribu, di samping Pulau Pramuka, atau Pulau Onrus yang sering dijadikan kunjungan wisata sejarah dan arkeologi. Pulau Tidung terkenal dengan pemandangannya yang sangat indah. Ditambah lagi dengan adanya jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung dengan Pulau Tidung kecil. Di sisi sebaliknya dari jembatan Pulau Tidung, terdapat Pantai Semut. Keindahan pantai semut yang menghadirkan warna-warni biru atas kedalaman lautan menjadi sangat indah. Luasnya perairan yang terhampar di sejauh mata memandang. Untuk mencapi ke Pantai Semut ini dapat dilakukan dengan bersepeda atau jika yang kuat, dapat saja berjalan kaki. Melihat sunset sangat indah dari bagian barat Pulau Tidung ini. Dari Pantai Semut ini, tenggelamnya matahari dapat kita saksikan dengan begitu indahnya, matahari tampak bagai tenggelam ke dasar lautan.
Pulau Tidung sangat ramai dikunjungi pendatang, terlebih ketika libur panjang. Pengunjung yang datang di long weekend sekitar 2000 orang. Jadi, jumlah pendatang lebih banyak dari orang yang tinggal di Pulau Tidung.

Sisi lain si Tidung....
Di balik keindahan Pulau Tidung, ada sudut-sudut pengelihatan yang menjadi perhatian. Banyaknya pengunjung yang datang berlibur ke Tidung mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Yah....sudut lain dari indahnya pulau ini adalah sampah yang berserakan di tepi-tepi pantai. Sayang sekali keindahannya harus dirusak oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Jika keadaannya terus seperti ini, bukan tidsk mungkin jika nantinya Pulau Tidung semakin kotor dan tidak indah. Sayang sekali alam indah di bumi Tidung itu. [MK]


*foto: dokumen pribadi

2 komentar:

leave your comment here!