semua bebas memaknai kehidupan...begitu pula kebebasan dalam memaknai setiap huruf dalam goresan hati dan pikiran ini

.


kadang hati ingin mengungkap...
kadang mulut malas untuk mengucap...

cuma satu cara untuk membuatnya terlontar...
lewat kata-kata ini aku coba bersua...

Selasa, 10 April 2012

DENYUT



sudut cahaya menoleh ke arahku
tarian angin menggelitikku
aku ikut menari dalam nyanyian alam
berdesah di antara sentuhan lentik ranting pohon
kami berdiri tapi dewi sri tak ada di sini
kami berbaris tanpa garis lurus
rombongan semut sesekali merayap
menggerayangi lekuk indah kami
malam dan siang penyempurna kami
hujan dan panas sahabat napas ini
kami sampaikan tentang hidup
walau ada yang beku di antara kami
kesendirian dalam mati...
namun menjadi detak yang kembali
atas pesan tentang kehidupan
yang kami bawa dalam alunan
yang kami puisikan dalam keteduhan
dan akan kami ajak
kumbang rusa ikut berteriak
agar semua tau
tentang denyut hayat ini
[MK]


*foto by Wayan Sriyasa "Canopy Trip"

Selasa, 06 Maret 2012

kaki tiga

jeruji berkarat mengukir kisah
tentang rintihan urat di atas pedal
putaran roda mengalun cerita
tentang nyanyian si kaki tiga

aku tau...
kala bebatuan tergores ujung karetku
dan aku lihat
kala semut berlarian
saat aku melaju cepat

aku... tidak sendiri
banyak yang serupa denganku
aku berlomba merajut lembaran upah
dan aku... tidak bisa jalan sendiri
lihat pahlawanku yang terbungkus caping
aku bisa berlari atau hanya tertegun
karena jiwa di belakangku
yang selalu membawa tenaga
mendorongku dengat urat-urat kakinya

tapi aku juga pejuang..
saat derasnya membasahi bumi
kulindungi raja dan ratuku dengan terpal rombeng
saat panas menusuk daging
aku payungi dengan kain hitamku

aku benci kebisingan
aku hinakan debu debu racun
tolong lihatlah aku
dan rasakan keistimewaan diriku
itu yang akan membuatku tetap hidup
si kaki tiga yang mulai tergerus modernisasi
[MK]
06032012

*photo by Wayan Sriyasa "Becak Balapan"

Senin, 05 Maret 2012

hawa-ku


aku lahir tak berkaki
tapi aku bertulang
aku bergerak tanpa tangan
tapi aku bisa menari

gelitik embusan angin,
titik titik embun,
hangatnya mentari pagi...
mereka bantu aku menjadi tumbuh dan besar

lekukku semakin jelas
guratku semakin nyata
kupikir aku akan membesar tanpa bentuk
yang pasti aku tak punya bau
wangi ataupun busuk

kupikir tulangku tak indah
tapi bak manusia
sang hawa tercipta dari tulang rusuk adam
dan saat petik tubuhnya
mengenai dada dan tulangku
aku yakin dia hawa-ku
aromanya membalut kenyamanan
sentuhan lekuk kami
dalam arah yang sama...
sebuah pancaran kesempurnaan
menyelimuti kekurangan antara aku dan hawa-ku
[MK]
05032012

*photo by Wayan Sriyasa "Dedaun"

Rabu, 29 Februari 2012

napas hidup

kaki-kaki keras sembunyi menuju rumah-rumah semut
dan mencari pijak... tepatkah tempat ini??
duduk terlipat manis di perut kota teduh
menggelar kain bercorak prada rejeki
dengan pakaian seadanya berhias senyum paling menawan
rumput di ujung kelingking berbisik
'aku akan bersua tentang hal besar dari yang kecil'
bercerita tentang beringin yang kokoh dan tegar
dia dulu adalah aku... kecil dan mudah terinjak
goyah dan rentan mati
gelitik rumput ke jari manis tangan di atas lipatan tikar
dia kembali berbisik... 'napas hidup ini manis
seperti dirimu'
kini dia menyabet jari tengah
dia sedikit bergumam keras... 'kau tak boleh tampakkan dirimu'
telunjuk tersapu lembut, sangat terasa bulu halus si rumput kecil
dia bergumam... 'kau harus muncul di saat yang tepat'
dan rumput pun menempel di ibu jari yang penuh gurat
dan bersenandung.. kau akan menjadi besar seperti ibu jari
seperti beringin yang kokoh berdiri
orang-orang akan tunjukan ibu jarinya untukmu
kau bisa melipat prada tikarmu di dalam lemari
dan menegakkan kakimu saat kau mengumpulkan lembaran rejeki

[MK]
29022012

*Foto by Wayan Sriyasa "Alun-alun Keraton Yogyakarta"

Senin, 27 Februari 2012

tentang-nya

kau cerita tentang-nya
aku terdiam
kau senang karena-nya
aku berusaha tersenyum
gerak-nya, langkah-nya, tatapan-nya
kau bagi kata denganku

tapi.. jauh di dalam dadaku
tersembunyi jauh di pikiranku
aku lebih tau tentang-nya
karena aku juga merasakan
hadir-nya, senyum-nya, nafas-nya

karena kau bukanlah mawar
tak pantas aku menjadi durimu
biar ku simpan saja tentang-nya
yang ada jauh di rasa ini

[MK]
27022012

sama


kami...
berdiri dengan kokohnya..
apakah kami kokoh?
kami...
seperti diam tak bernyawa..
apakah kami bernyawa?
kami..
seperti tak punya denyut..
apakah kami berdenyut?

kami sama..
karena tampak berdiri kokoh,
tampak seperti tak bernyawa,
dan tampak tak punya denyut

tapi kami berbedaaaaa
jangan berikan pengelihatan sekilas
lekuk kami tak sama
sadarlah bahwa kami tak serupa
kami berdenyut
kami bernapas
kami melihat
tapi memang kami bisu
dan tidaklah kau berikan kata "sama"
bagi kami yang bisu


[MK]
27.02.2012

*foto by Wayan Sriyasa "Keraton Yogyakarta"


semangat fajar

pagi datang menggandeng langkah
kicau burung menjadi asa yang baru lahir
geliat awan membuka pancaran fajar
deru mesin kian berjejal
apakah ini sebuah bisikan semangat???

tidakkah kau lihat, bayangan itu belum tegak
bahkan jam dinding pun belum ingin berdentang 12 kali
silakan kau hirup, baunya bukan senja
mentari baru terbangun
cobalah kau sentuh, kau takkan merasakan apa pun
kecuali kau sentuh dengan hati
lihat langkahnya....
dialah pejuang pagi
pergi bertarung melalui semak-semak fajar
langkahnya gontai
tapi sentuhlah kalbu dan semangatnya
dia memang sudah senja
tapi senja yang selalu menjadi fajar
intip goresan semangat jiwanya
mungkin fajar pun akan coba hadir di ragamu

[MK]
27.02.2012

*foto by Wayan Sriyasa "a glimpse of Jogja"


Rabu, 22 Februari 2012

nisbi

tersenyum bukan bahagia
melotot bukan amarah
menangis bukan sedih
tertidur bukan lelah
gurat wajah tak menyampaikan maksud
air muka tak memberikan rasa
kokoh tak berarti masif
siapakah yang tau asa di balik jubah
gemerlap hanya penghias
sudut jelas yang kasat hanya bayangan
apalah arti di balik semua penutup ini
lewat ujung ujung jemariku
akan aku katakan tentang rasa dan asa
tentang bahagia, amarah, sedih, dan lelah....

[MK]

*foto by Wayan Sriyasa "Taksu-Gerak&Agem"

Senin, 20 Februari 2012

bisu



diam bukan bisu...
bergerak bukan berontak
adakah yang mengerti bisu dalam berontaknya
mengertikah kita gerak dalam bisunya
kawanan kabut menyelimuti mentari
sesekali sinarnya masih mengitip di balik dedaunan
cakrawala menjadi saksi kemegahannya

dan, diam tetap bukan bisu!!!
sudut-sudut menjulang menjadi pertanda
hayat masih ada
rentetan awan berkejaran
berlomba menyelimuti titik-titik bumi yang tinggi

apakah diam adalah bisu???
hanya kuasa di atas langit yang menjawab
suara gemuruh akan terbangun dari tidurnya
teriakan binatang mulai bersautan
porak poranda menjadi pertanda
dan membuat kita akan sadar
bahwa diam tidak bisu
[MK]

*Foto by Wayan Sriyasa "Bromo"