semua bebas memaknai kehidupan...begitu pula kebebasan dalam memaknai setiap huruf dalam goresan hati dan pikiran ini

.


kadang hati ingin mengungkap...
kadang mulut malas untuk mengucap...

cuma satu cara untuk membuatnya terlontar...
lewat kata-kata ini aku coba bersua...

Selasa, 07 Juli 2009

Venezia: Kota Air dan Lautan Merpati


Begitu kita mendengar kata Venezia, pasti kita langsung terbayang gondola. Venezia memang diidentikkan dengan gondola. Gondola dan beberapa jenis perahu menjadi alat transportasi yang cukup penting di Venezia. Sebagian besar wilayahnya adalah air. Gedung-gedung berdiri tegak di sepanjang pinggir laut. Pemandangan saat pertama kali sampai di Venezia adalah hamparan airnya. Maka tidak sedikit orang yang jauh-jauh berkunjung ke kota ini karena ke-eksotisan hamparan airnya.

Gondola memang bukan satu-satunya transportasi yang dapat digunakan untuk berkeliling di atas hamparan air di Venezia, bahkan gondola lebih bersifat alat transportasi wisata, sehingga jalur kelilingnya jarang melalui laut lepas, melainkan melalui aliran sungai yang melintasi tengah pusat wisata. Tidak sedikit orang yang penasaran naik gondola untuk berkeliling melihat keindahan gedung-gedung tua Venezia. Kebanyakan dari mereka adalah para pasangan kekasih yang ingin merasakan romantisme di tengah kota air dan hangatnya sinar matahari.

Untuk dapat menikmati wisata berkeliling gondola memang tidak murah, dengan waktu satu jam berkeliling tempat wisata Venezia, kita harus merogoh kocek dalam-dalam yaitu 100 uero, sekitar Rp 1.200.000,-. Transportasi ini menjadi daya tarik kota Venezia, sehingga sang pendayungnya pun memiliki baju yang khas sebagai pendayung gondola. Umumnya mereka menggunakan baju garis-garis hitam putih atau merah putih, memakai celana hitam dan memakai topi hitam. Bangku gondola dibuat senyaman mungkin, dengan bantalan empuk bersarung beludru. Jumlah maksimum penumpangnya adalah empat orang. Memang tidak akan merasa sia-sia jika kita mengeluarkan uang untuk naik gondola bersama orang yang kita cintai sambil menikmati suasana romantis di antara gedung-gedung yang telah dimakan usia, pasti menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Venezia selalu menjadi bayangan romantisme kota di Itali, tapi di balik ke –eksotisannya, Venezia juga menjadi kota yang mahal dengan harga barang-barang yang cukup mahal. Di sepanjang jalan menuju pusat wisata, terdapat toko-toko di gang sempit yang menjual barang-barang dari disainer Eropa yang terkenal. Selain itu, terdapat barang dagangan yang dapat dijadikan cinderamata khas Venezia, yaitu topeng. Topeng ini memiliki riasan yang agak sedikit seram namun dengan kombinasi topi dengan warna-warna terang. Konon, topeng ini merupakan cerita legenda orang Venezia yang dikutuk sehingga wajahnya menyerupai badut yang seram. Harga topeng di tempat wisata ini memang tidak murah, mungkin sebagai pilihan lain untuk cinderamata, kita bisa membeli miniatur topeng badut sebagai gantungan kunci, magnet lemari es, atau topeng yang bahannya terbuat dari plastik.

Mahalnya kota Venezia selain karena harga barang-barang yang dijual di kios sepanjang tempat wisata, juga karena biaya untuk buang air kecilnya. Untuk dapat menggunakan toilet umum, kita harus membayar sebesar 1 uero, kira-kira Rp 12.000,-. Sistem penggunan toilet tidak seperti di negara kita, kalau di Indonesia, kita membayar setelah menggunakan toilet. Tetapi di Venezia, tepatnya di tempat wisata, kita harus memasukkan koin 1 uero untuk dapat membuka pintu toilet. Jangan khawatir jika kita tidak menyediakan uang koin 1 uero di dompet kita, karena di pintu depan toilet, ada petugas penukaran uang, ini cukup memudahkan kita yang tidak membawa uang koin. Jadi cukup terbayang , jika kita tidak membawa uang yang cukup, kita akan sulit buang air.

Jangan khawatir seandainya kita memang tidak memiliki uang yang cukup banyak untuk menikmati keindahan Venezia. Kita tidak perlu naik gondola, cukup naik perahu umum yang dapat mengantarkan kita dari dermaga ke dermaga, walaupun sedikit berdesakan, tapi cukup membuat kita merasakan kota air sebagai pengalaman. Untuk dapat naik perahu ini, kita perlu mengantri dan membayar 7 uero. Selain itu, tanpa kita harus membeli oleh-oleh yang mahal, kita cukup mengabadikan diri kita di pusat kota wisata Venezia. Di sini terdapat ribuan burung merpati, sehingga tampak seperti lautan burung merpati. Burung-burung ini cukup jinak jika kita memberinya makanan. Tidak perlu bingung untuk memberi makan apa, karena di sini banyak pedagang yang menjual makanan burung seharga 1 uero. Kita bisa mengajak burung-burung merpati itu untuk foto bersama. Jika kita memang sangat ingin membeli cinderamata khas Venezia sebagai kenang-kenangan, ada deretan toko di dekat pelabuhan utama dan memang agak jauh dari tempat wisata, yang menjual barang-barang dengan harga lebih murah. Dengan demikian, kita dapat sedikit menghemat dan tetap merasakan eksotisnya kota Venezia.(MK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave your comment here!